JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Majelis Ulama Indonesia H Amidhan meminta publik dan internasional tidak serta-merta memberikan penilaian buruk kepada pesantren, menyusul sejumlah aksi terorisme di Indonesia. Amidhan meminta agar publik tidak langsung memberik stigma pesantren sebagai sumber terorisme.
"Pesantren di Indonesia juga jangan selalu dituding sebagai sumber teroris. Memang ada pelajaran jihad, tapi itu maksud jihad sebenarnya, bukan untuk melakukan terorisme," tuturnya dalam diskusi mingguan Polemik di Warung Daun, Sabtu (20/3/2010).
Amidhan mengaku sepakat bahwa teroris dan bom bunuh diri itu haram hukumnya. Menurut dia, jika banyak teroris dari umat Islam dalam negeri itu tak lebih dari akibat terkontaminasi oleh aliran Islam dari luar negeri, seperti Afganistan dan Filipina Selatan.
"Karena kurang kewaspadaan dari kita. Itu ada hubungannya dengan Afganistan dan Filipina Selatan. Jadi, Muslim dari luar itu," ungkapnya.
Stigma seperti inilah, ungkap Amidhan, yang perlu diklarifikasi dan diluruskan kepada Presiden AS Barack Obama. Penegasan bahwa Islam bukan teroris perlu diberikan kepada AS. "Jangan dikaitkan kejahatan pada agama. Enggak ada hubungannya dengan kedatangan Obama. Ini harus dihilangkan stigma teroris itu adalah Muslim dan Muslim adalah teroris," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.