Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri dan Panglima Bantah Gelar Latgab untuk Obama

Kompas.com - 11/03/2010, 13:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Polri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri dan Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso, Kamis (11/3/2010) di Jakarta, membantah bahwa latihan gabungan penanggulangan aksi teror 2010 digelar terkait rencana kunjungan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke Indonesia pada akhir Maret mendatang.

"Tentunya tidak hanya berkaitan dengan Obama saja. Latihan ini direncanakan setiap tahun. Jadi, tidak untuk kedatangan Presiden AS saja," ujar Kapolri kepada para wartawan. Hal senada disampaikan Panglima TNI. "Tidak ada. Ini hanya latihan berkala," katanya.

Tahun lalu, latihan gabungan digelar pada Desember 2009. Namun, karena jadwal kegiatan yang padat, latihan gabungan pada 2010 dimajukan ke Maret. Seperti diwartakan, latihan penanggulangan aksi teror pada 11 hingga 13 Maret 2010 dilakukan di sejumlah tempat strategis di Jakarta. Latihan ini diikuti 3.559 personel yang berasal dari unsur Polri-TNI, seperti Densus 88, Bareskrim, Samapta, Bais TNI, Satintel Kotamaops, Sat 81-Gultor, Denjaka, dan Denbravo 90.

Latihan ini guna mengantisipasi dan merespons kemungkinan terjadinya serangan teroris yang dapat mengancam keselamatan NKRI serta mengantisipasi ancaman terorisme pada kegiatan yang bersifat nasional dan internasional. Pada 11 Maret, para personel ini melakukan geladi mako yang bertempat di masing-masing markas. Materi geladi mako adalah latihan perencanaan operasi khusus dan perumusan analisis ancaman terkini.

Sementara itu, pada 13 Maret, para personel langsung terjun ke lapangan. Latihan pengamanan di Gedung Bursa Efek Jakarta dilakukan oleh Kostrad dan Densus 88; di Hotel Borobudur oleh Densus 88 dan Kodam Jaya; di Bandara Soekarno-Hatta oleh Sat 81-Gultor Kopassus, Denbravo, dan Densus 88. Sementara di Kapal Super Tanker di Perairan Kepulauan Seribu oleh Tim Kopaska dan Polri, oil rig di Perairan Kepulauan Seribu oleh Gultor Denjaka, dan Hotel Mercure Ancol oleh Kodam Jaya dan Tim Gegana Mabes Polri.

Latihan lapangan ini meliputi teknik infiltrasi; menembak reaksi, teknik, dan taktik pertempuran jarak dekat; teknik dan taktik perebutan cepat; teknik dan taktik pembebasan tawanan/sandera; teknik demolisi dan jihandak; teknik penyelamatan, pertolongan, dan evakuasi; teknik eksfiltrasi, pengolahan TKP, dan DVI; serta analisis manajemen krisis dan prosedur bantuan TNI/Polri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung Sita 7,7 Kg Emas Terkait Kasus Korupsi 109 Ton Emas

Kejagung Sita 7,7 Kg Emas Terkait Kasus Korupsi 109 Ton Emas

Nasional
Dua Kapal Fregat Merah Putih TNI AL Diharapkan Bisa Beroperasi pada 2028

Dua Kapal Fregat Merah Putih TNI AL Diharapkan Bisa Beroperasi pada 2028

Nasional
Hadiri Forum Doha III, Menlu Retno Suarakan Keterlibatan Perempuan dalam Pembangunan Ekonomi

Hadiri Forum Doha III, Menlu Retno Suarakan Keterlibatan Perempuan dalam Pembangunan Ekonomi

Nasional
Wilayah Udara IKN Akan Di-'cover' Radar GCI Buatan Perancis

Wilayah Udara IKN Akan Di-"cover" Radar GCI Buatan Perancis

Nasional
ICW Sebut Orang-Orang Kompeten Trauma dengan Pelemahan KPK 2019

ICW Sebut Orang-Orang Kompeten Trauma dengan Pelemahan KPK 2019

Nasional
Menlu Retno Hadiri Pertemuan Doha III, Bahas Nasib Afghanistan Setelah Dikuasai Taliban

Menlu Retno Hadiri Pertemuan Doha III, Bahas Nasib Afghanistan Setelah Dikuasai Taliban

Nasional
Respons Parpol soal Putusan KPU yang Akomodasi Putusan MA soal Batas Usia Calon Kepala Daerah

Respons Parpol soal Putusan KPU yang Akomodasi Putusan MA soal Batas Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
KPK Blak-blakan Akui Ada Persoalan Hubungan dengan Polri dan Kejagung

KPK Blak-blakan Akui Ada Persoalan Hubungan dengan Polri dan Kejagung

Nasional
Kepada Polri, Puan: Berantas Segera Para Bandar Judi 'Online'

Kepada Polri, Puan: Berantas Segera Para Bandar Judi "Online"

Nasional
Ketua KPK Akui PR Besar Penggantinya Koordinasi dengan Polri dan Kejagung jika Ada yang Ditangkap

Ketua KPK Akui PR Besar Penggantinya Koordinasi dengan Polri dan Kejagung jika Ada yang Ditangkap

Nasional
PDI-P Dinilai Sulit Kalahkan Koalisi Khofifah jika Tak Bermitra dengan PKB pada Pilkada Jatim

PDI-P Dinilai Sulit Kalahkan Koalisi Khofifah jika Tak Bermitra dengan PKB pada Pilkada Jatim

Nasional
Cak Imin Tegaskan PKB Tak Akan Pasangkan Anies dengan Sohibul Iman pada Pilkada Jakarta

Cak Imin Tegaskan PKB Tak Akan Pasangkan Anies dengan Sohibul Iman pada Pilkada Jakarta

Nasional
Saat Kapolri Minta Maaf di HUT Ke-78 Bhayangkara, tapi...

Saat Kapolri Minta Maaf di HUT Ke-78 Bhayangkara, tapi...

Nasional
Komnas Perempuan Harap DKPP Sanksi Berat Ketua KPU jika Terbukti Lakukan Tindak Asusila

Komnas Perempuan Harap DKPP Sanksi Berat Ketua KPU jika Terbukti Lakukan Tindak Asusila

Nasional
Masyarakat yang Dirugikan Peretasan PDN Diimbau Lapor ke Posko Daring

Masyarakat yang Dirugikan Peretasan PDN Diimbau Lapor ke Posko Daring

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com