Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misbakhun Janji Jelaskan Perusahaan secara Terbuka

Kompas.com - 02/03/2010, 18:18 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, M Misbakhun, enggan berkomentar banyak mengenai kondisi perusahaan miliknya, PT Selanglang Prima Internasional. Dia berjanji akan menjelaskan kondisi perusahaannya kepada publik dalam waktu dekat.

”Nanti pada saatnya akan kami sampaikan secara terbuka dan terus terang,” ucap kuasa hukum Misbakhun, Zainudin Paru, seusai melaporkan Staf Khusus Presiden Andi Arief ke Mabes Polri, Selasa (2/3/2010).

Misbakhun melaporkan Andi dengan tuduhan pencemaran nama baik dan fitnah serta perbuatan tidak menyenangkan sesuai dengan Pasal 310, 311, dan 335 KUHP. Laporan diterima dengan nomor laporan TBL/88/III/ 2010/Bareskrim. Ia mengaku laporan tersebut atas perintah partai.

Laporan itu karena Andi menuduh Misbakhun, melalui sejumlah media massa, memiliki surat kredit fiktif senilai Rp 225 miliar di Bank Century, melakukan kejahatan perbankan, serta disamakan dengan Edi Tansil. ”Ini jelas perbuatan sangat merendahkan, menghina, dan pencemaran nama baik,” ungkapnya.

Ketika ditanya pernyataan Andi bahwa PT Selanglang Prima yang beromzet Rp 702 miliar hanya memiliki empat karyawan dan membayar pajak hanya Rp 3 juta hingga Rp 7 juta, Misbakhun menjawab, ”Kalau urusan pajak, tanyakan Direktorat Jenderal Pajak. Kalau karyawan, zaman sekarang orang berpikir tentang hemat, berpikir outsourcing.”

Misbakhun juga mengaku sudah membayar L/C itu kepada Bank Mutiara. ”Sudah dibayar. Tanya saja banknya,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com