MEDAN, KOMPAS.com - Warga Tionghoa di Medan mengusulkan nama KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur sebagai nama jalan utama di kota ini. Usulan ini dianggap sebagai salah satu bentuk penghargaan kongkret atas jasa dan peran mantan Presiden tersebut terhadap warga Tionghoa di Indonesia.
Menurut salah seorang tokoh masyarakat Tionghoa Medan, Karya Elly, usulan menabalkan nama Gus Dur sebagai salah satu nama jalan telah diwacanakan oleh Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Medan.
"Kami ingin menabalkan namanya, apakah nama lengkapnya, yakni KH Abdurrahman Wahid, atau pun nama aliasnya yang juga terkenal, Gus Dur, sebagai nama jalan utama di Kota Medan," ujar Karya di Medan, Minggu (3/1/2010).
Karya yang juga sesepuh PSMTI Sumut mengungkapkan, secara resmi organisasinya akan menyurati Pemerintah Kota Medan agar menabalkan nama Gus Dur sebagai nama salah satu jalan utama.
"Kalau boleh, jalan yang diberi nama Gus Dur berada di daerah China Town (pecinan) seperti di sekitar Kelurahan Pasar Baru. Daerah situ merupakan pusat bisnis dan banyak nama-nama jalan yang tidak terlalu istimewa," katanya.
Menurut Karya, warga Tionghoa berhutang budi sangat besar kepada Gus Dur, terutama dalam memberikan kebebasan berekspresi bagi masyarakat Tionghoa, dalam hal budaya dan kepercayaan. Usulan ini lanjut Karya merupakan balas budi yang kongkret atas jasa dan peran Gus Dur tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.