Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPPI: Gus Dur Pengorbit Politik Perempuan

Kompas.com - 30/12/2009, 23:20 WIB

KUPANG, KOMPAS.com - Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Nusa Tenggara Timur (NTT) menilai mantan presiden, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai tokoh pluralis yang gigih membela perempuan dan memberi ruang kepada perempuan untuk tampil dalam pentas politik.

"Puncak dari keberpihakan Gus Dur terhadap kaum perempuan terbukti ketika terpilih sebagai presiden RI keempat pada 20 Oktober 1999 dengan memilih Megawati Soekarnoputeri sebagai wakil presiden," kata Ketua KPPI NTT, Ana Waha Kolin di Kupang, Rabu, malam.

Bukan cuma itu, menurut Ana Waha, pasca kepemimpinannya sebagai Presiden pada Juli 2001, Gus Dur memilih Megawati Soekarnoputeri sebagai Presiden pengganti dirinya guna melanjutkan perjuangan dan penegakkan demokrasi.
    
Di berbagai organisasi masyarakat dan organisasi politik, putra dari KH Wahid Hasyim dan Hj Sholehah ini pun terus mengorbitkan perempuan sebagai bukti keberpihakan terhadap gender yang dikampanyekan ketika keran reforamsi 1998 terbuka.

"Selamat jalan tokoh pluralis yang sangat menghargai dan menjunjung tinggi demokrasi dan toleransi beragama, jasamu kami kenang terutama di bidang pemberdayaan perempuan."

Sementara, Wakil Wali Kota Kupang, Daniel Hurek atas nama masyarakat Kota Kupang menyatakan turut berbelangsungkawa yang mendalam atas wafatnya tokoh dan pendiri PKB serta penegak demokrasi bangsa ini.

Hurek yang juga kader PKB NTT ini mengatakan, Gus Dur merupakan tokoh pemersatu yang plural dan memiliki sikap dan pandangan selalu berdampak positif terhadap berbagai hal yang dianggapnya menyimpang terutama soal demokrasi.
 
Hurek yang juga ketua DPC PKB Kota Kupang ini mengaku kesan yang tidak telupakan ketika Gus Dur berkunjung ke Kupang NTT pada tanggal 23 Maret 2003. Hurek kala itu menjadi sekretaris panitia menjemput Gus Dur dari Bandara El Tari Kupang hingga menuntun Gus Dur menaiki tangga kampus Universitas Katolik Widya Mandira Kupang untuk memberi ceramah.

Kesan kuat dan mendalam juga yang tidak akan dilupakan, kata Hurek, ketika pada 2007 Pilkada Kota Kupang dimulai dan harus mendatangi Gus Dur di kediamannya Ciganjur Jakarta Selatan untuk meminta restu menggunakan pintu PKB untuk maju sebagai calon wakil wali kota Kupang berpasangan dengan calon wali kota saat itu, Daniel Adoe.

"Ketika mendengar suara sapaan saat pertama memasuki ruang kerja Gus Dur langsung menyambung dengan sapaan balasan Hurek," katanya.

Gus Dur dilihat Hurek sebagai sosok yang memiliki memori sangat kuat dengan hanya merekam suara orang, dia dapat mengenal siapakah tamunya atau lawan bicaranya. "Gus Dur boleh pergi menghadap sang khalik secara lahiriah, namun nilai-nilai universal yang menjadi bagian dari hidupnya tetap dipertahankan dan diperjuangkan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

Nasional
Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Nasional
Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Nasional
Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Nasional
Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Nasional
GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

Nasional
Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com