Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antasari Tak Yakin Ada Suap

Kompas.com - 09/11/2009, 05:17 WIB

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Testimoni mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Antasari Azhar, yang dikembangkan polisi menjadi dugaan pemerasan oleh Wakil Ketua (nonaktif) KPK Bibit S Rianto dan Chandra M Hamzah, diduga hanya didasarkan pada keterangan Anggoro Widjojo kepada dirinya.

Antasari sendiri mengaku tidak meyakini kebenaran testimoni yang disampaikan Anggoro itu. Laporan yang mendasari penyidikan terkait dugaan penyalahgunaan wewenang, penerimaan suap, dan pemerasan oleh Bibit dan Chandra itu juga dibuat Antasari setelah ia diminta penyidik kepolisian.

Demikian disampaikan Antasari ketika dimintai keterangan Tim Independen Verifikasi Fakta dan Proses Hukum atas Kasus Bibit dan Chandra atau Tim Delapan di Gedung Dewan Pertimbangan Presiden, Jakarta, Minggu (8/11). Antasari kini berstatus terdakwa atas tuduhan terlibat dalam pembunuhan berencana terhadap Direktur Utama PT Rajawali Putra Banjaran Nasrudin Zulkarnaen. Ia juga ditahan.

Anggota Tim Delapan, Anies Baswedan, mengatakan, Antasari dimintai keterangan terkait urutan kejadian yang menjadi asal muasal munculnya sangkaan terhadap Bibit dan Chandra.

Antasari menjelaskan kepada Tim Delapan, juga kepada wartawan seusai diperiksa, ia mendapat informasi soal adanya pimpinan KPK yang menerima suap pada Oktober 2008.

Untuk mengecek kebenaran informasi itu, Antasari menemui Anggoro di Singapura. Anggoro Widjojo adalah pemilik PT Masaro Radiokom yang menjadi tersangka korupsi dalam proyek Sistem Komunikasi Radio Terpadu di Departemen Kehutanan.

Ketika ditemui Antasari, Anggoro belum berstatus tersangka, tetapi KPK sudah menerbitkan surat pencegahan ke luar negeri atas diri Anggoro. Antasari mengaku tidak mengetahui telah diterbitkannya surat pencegahan itu oleh jajaran pejabat teknis di bawahnya.

Tak cukup kuat

Testimoni Anggoro tentang adanya pimpinan KPK yang menerima suap dinilai Antasari tidak cukup kuat untuk menjadi alat bukti. ”Kalau Anda dengarkan rekaman saya dengan Anggoro, berkali-kali saya tekankan saya tak ada keyakinan bahwa ada oknum menerima (suap),” ujarnya.

Keterangan Antasari ini berbeda dengan keterangan Kepala Polri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri di depan Komisi III DPR, pekan lalu. Kapolri menyebutkan, Polri memiliki bukti, keterangan, saksi, dan saksi ahli yang menguatkan adanya dugaan penyalahgunaan wewenang, penyuapan, dan pemerasan yang disangkakan kepada Bibit dan Chandra (Kompas, 6/11). Sejumlah anggota Komisi III DPR mendorong kasus ini segera dilimpahkan ke pengadilan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com