Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susno Akui Sempat "Koordinasi" dengan Anggoro di Singapura

Kompas.com - 06/11/2009, 17:54 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kabareskrim nonaktif Komjen Susno Duadji mengaku pernah berhubungan dengan bos PT Masaro Radiokom, Anggoro Widjojo, yang tengah berada di Singapura. Hal ini terjadi seusai pertemuannya dengan adik Anggoro, Anggodo Widjojo, di Kantor Bareskrim Mabes Polri.

"Dia (Anggodo) datang, dia kons(ultasi)... dia bertanya, kemudian saya arahkan pada fungsi yang menangani, dalam rangka menunjukkan di mana kakaknya yang bernama Anggoro. Anggoro memang penting bagi Polisi untuk diperiksa karena yang jadi korban itu Anggoro," ujar Susno dalam keterangan pers di Kantor Wantimpres, Jumat (6/11), seusai bertemu dengan Tim Delapan.

Dari situ, Susno mengetahui bahwa Anggoro tidak berada di Indonesia, tetapi di Singapura. Lalu, Susno mengatakan kepada Anggoro, Polisi tidak mungkin menangkapnya.

"Kemudian saya suruh pulang untuk diperiksa, dia tidak berani untuk pulang. Kemudian, saya katakan, Anda akan saya kirimkan polisi untuk disidik di Singapura, nanti di Kedubes Indonesia. Dia bilang dia tidak mau. Takut ditangkap," lanjut ayah dua putri ini.

Lalu, Susno mengaku mengatakan kepada Anggoro bahwa Anggoro tidak mungkin ditangkap karena polisi tidak bisa menangkapnya di Singapura karena negara tersebut bukan bagian dari Indonesia.

"Tapi dia masih belum percaya. Dia minta saya yang datang. Setelah saya datang ketemu, saya menyampaikan itu, ada polisi yang datang untuk menyidik. Anda percaya kan tidak ditangkap? Oh, setelah itu dia baru percaya. Nah, setelah itu baru saya tinggal pulang," ungkapnya.

Susno mengatakan tidak ada larangan untuk bertemu dengan Anggoro sebagai pihak yang melapor ke polisi. Lagipula, Susno mengaku sudah memberitahukan pertemuannya ini kepada KPK. "Kita lain dengan UU KPK. Memang, kita sangat membutuhkan Anggoro dalam pemeriksaan ini," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Nasional
Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Nasional
Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Nasional
Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Nasional
Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Nasional
Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com