Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengalaman Berlatih, Kostrad Dan Ranger Malaysia

Kompas.com - 27/08/2009, 12:20 WIB

Oleh Prayitno Ramelan

Kemarahan masyarakat Indonesia terhadap Malaysia yang menggunakan tari pendet  dalam sebuah iklan pariwisata berimbas kemana-mana. Tari Pendet diketahui muncul dalam sebuah iklan promosi yang diproduksi rumah produksi KRU Sdn Bhd.

Rumah produksi itu membuat enam film dokumenter Enigmatic Malaysia yang disiarkan di 23 negara di seluruh dunia. Pihak KRU menegaskan, mereka memang memproduksi program Enigmatic Malaysia, tetapi iklan promosi dibuat oleh Discovery Channel yang bermarkas di Singapura.

“Iklan promosi serial dokumenter Enigmatic Malaysia bukan dibuat kami tapi dibuat sendiri oleh Discovery Channel,” kata Presiden dan CEO Group KRU Sdn Bhd Norman Abdul Halim di KBRI Kuala Lumpur. Norman selanjutnya mengatakan “Kami baru tahu bahwa ada protes dan kemarahan rakyat Indonesia atas promosi itu kemarin ketika wartawan-wartawan Indonesia menghubungi saya. Kami telah menghubungi Discovery Channel kemudian mereka telah menarik promosi itu dan menggantinya dengan yang baru,” kata Norman.

Masalah menjadi serius dalam kaitan hubungan diplomatik kedua negara. Presiden SBY mengaku, baru kali ini selama pemerintahannya, merespons secara langsung isu kebudayaan yang diklaim Malaysia. “Untuk pertama kalinya sejak lima tahun ini saya beri pernyataan terkait ini,”katanya.

Menurut presiden, klaim kebudayaan milik Indonesia oleh Malaysia, seperti tari pendet, bukan merupakan kejadian yang pertama kalinya. “Dengan semangat, kita ingin menjaga hubungan baik antara Indonesia dan Malaysia, berkaitan dengan isu tari pendet yang menjadi bagian dari iklan di Malaysia, ke depan Pemerintah Malaysia harus memberikan atensi, memelihara hubungan baik kita,” ujar Presiden SBY dalam keterangan persnya di Kantor Kepresidenan, Jakarta Selasa (25/8).

Menbudpar Jero Wacik mengatakan, saat ini pihak rumah produksi pembuat iklan pariwisata Malaysia telah mengirimkan surat permintaan maaf secara tertulis. Namun, ujar dia, permintaan maaf yang hanya melalui surat elektronik itu tidak bisa diterima begitu saja. “Saya sudah terima (permintaan maafnya) tapi saya tidak mau terima. Saya mau dengar dari pemerintahnya dulu."

Nah, fakta diatas adalah kasus dalam masalah budaya dan pariwisata. Dimana Malaysia kita pandang sebagai negara yang sering berbuat seenaknya kepada Indonesia. Istilah serumpun nampaknya tidak ada artinya diantara kedua negara. Sejarah pernah merekam sebuah konfrontasi fisik militer kedua negara. Hal ini kadang sulit dihilangkan, bahkan Malaysia sering agak merendahkan Indonesia, walau dibelakangnya tetap ada rasa takut dan was-was.  Penulis  pada saat masih aktif bertugas selalu berhati-hati pada bidang militer apabila berurusan dengan militer Malaysia. Senyum manis dimuka mereka belum tentu berarti manis dan tulus  dihati, inilah sedikit pengalaman masa lalu.

Penulis pada tahun 1992, saat berpangkat perwira menengah mendapat  tugas dalam sebuah Satuan Tugas Udara (Satgasud) sebagai perwira intelijen dalam Latihan Bersama antara TNI dengan Tentera Darat Malaysia. Sebagai home base pasukan TNI ditetapkan di Pangkalan TNI AU Medan (Pangkalan Aju) dan Pulada (Pusat Latihan Tempur Tentera Darat Malaysia) di Johor Bahru.

Saat geladi Posko, personil Satgasud serta Kelompok Komando Batalyon 328 Kostrad bersama Kelompok Ranger Tentera Darat Malaysia berkumpul bersama di Pulada. Dari TNI AD, pimpinan komando dibawah kendali Letkol TNI Prabowo Subijanto. Satgasud dan Pokdo Kostrad mengikuti briefing dan persiapan penerjunan dan penyerangan di Pulada dari Kelompok Komando Tentera Darat Malaysia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Nasional
Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Nasional
TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

Nasional
Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Nasional
Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Nasional
BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

Nasional
Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

Nasional
Pimpinan MPR Minta Pemerintah Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pimpinan MPR Minta Pemerintah Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

Nasional
Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Nasional
Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

Nasional
KPK Sebut Bupati Mimika Akan Datang Menyerahkan Diri jika Punya Iktikad Baik

KPK Sebut Bupati Mimika Akan Datang Menyerahkan Diri jika Punya Iktikad Baik

Nasional
Jokowi: 'Feeling' Saya Timnas U-23 Bisa Masuk Olimpiade

Jokowi: "Feeling" Saya Timnas U-23 Bisa Masuk Olimpiade

Nasional
Tolak PKS Merapat ke Prabowo, Gelora Diduga Khawatir soal Jatah Kabinet

Tolak PKS Merapat ke Prabowo, Gelora Diduga Khawatir soal Jatah Kabinet

Nasional
PKS Pertimbangkan Wali Kota Depok Maju Pilkada Jabar

PKS Pertimbangkan Wali Kota Depok Maju Pilkada Jabar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com