Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maria SW Soemardjono Selalu Bertanya

Kompas.com - 25/06/2009, 06:03 WIB

Maria berasal dari keluarga mampu. Sang ayah pernah mempunyai pabrik rokok. “Tetapi tidak terkenal, namanya Bima Sakti, hatinya mungkin tidak di bisnis rokok, ayah sebenarnya lebih banyak berkarya di belakang organisasi, memperkuat Gappri (Gabungan Pabrik-pabrik Rokok Indonesia) dan kemungkian itu menurun ke anak-anaknya ,” ujar perempuan yang masih aktif mengajar ini. 

Salah satu titik perjalanan hidup yang membuatnya mengenal nilai-nilai disiplin ketika ia bersekolah dan tinggal di asrama. Ia lahir di Yogya, bersekolah SMP di Kudus, lantas melanjutkan di SMA Sedes Sapientiae, Bangkong Semarang. Di sekolah terakhir sebelum melanjutkan ke Universitas Diponegoro itu, Maria tiga tahun di asrama puteri. Ia harus bangun dan tidur tepat waktu dan juga belajar mengelola hidup dengan berbagai karakter.
 
Anda suka bekerja keras, apakah ini pengaruh keluarga?
Dari dulu orangtua selalu menekankan tolong bekerja pada bidang yang bisa berbuat sesuatu untuk orang lain, dan itu harus ditekuni betul. Tekanannya itu  usaha menolong orang lain, orang banyak.

Itu yang selalu saya ingat. Kerja keras, artinya setelah  kita memilih itu ya harus all out. Jadi jangan pernah berhenti atau menoleh ke belakang. Itu semua risiko harus siap dijalani, tak bisa memilih misalnya yang enak-enak saja. 

Kerja keras untuk pilihan itu harus dilaksanakan secara konsekuen. Itu suatu etos.  Memperoleh sesuatu itu tak ada yang mudah, harus dengan susah payah. Harus ada waktu, tenaga, harus disiplin, semua ini harus sesuai dengan perencanaan.

Tenggat waktu  sangat berarti, karena kalau punya kebiasaan mundur, mundur sedikit itu bertentangan dengan nilai kerja keras. Kalau sudah menentukan tenggat ya harus ditepati, sebab itu  kunci.

Orang itu senang memberikan pekerjaaan kepada saya karena tahu akan selesai dengan baik dan tepat pada waktunya. Jadi time management itu penting. Ini bisa kalau kita disiplin.

Bagaimana dengan lingkungan kita yang masih penuh dengan jam karet,  tidak disiplin, apakah hal ini tidak mempengaruhi?
Tidak. Saya datang di ruang kuliah kadang-kadang mahasiswanya belum datang, saya sudah duduk di ruangan. Kalau kuliah jam tujuh, saya sebelum jam tujuh sudah berangkat dari rumah (rumah dengan kampus hanya berjarak sekitar dua kilometer). Mahasiswa belum datang, ya tidak masalah. Saya nikmati saja. Orang yang melihat akan risi sendiri, akhirnya kalau memang tidak ada hal-hal di luar kemampuan mesti mereka tidak akan terlambat.

Juga memberikan kuliah harus sekian minggu misalnya, bahan harus disiapkan dan semua harus ditepati, ya memang kita harus disipilin. Ini semua mungkin karena sudah terbiasa dari pendidikan, lingkungan itu terbawa terus sampai kini.

Apakah Anda tidak merasa kecewa yang lain tidak tepat  waktu?
O tidak. Hal yang baik harus dimulai dari diri sendiri, tetapi jangan pernah memaksakan sesuatu kepada orang lain. Soalnya yang namanya perilaku itu kan tak bisa diubah dalam waktu satu hari. Tetapi mudah-mudahn menular dan yang lain mengikuti.

Saya tidak pernah merasa putus asa. Misalnya saya punya satu pendapat yang menurut penilaian kita ini obyektif, rasional, dan sesuai hati nurani, lalu  kita  sampaikan pada orang lain. Itu ya sudah kita sampaikan pada orang lain. Kalau ditanggapi secara positif, kita bersyukur, tetapi seandainya tidak ya tidak masalah. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK,

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK,

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com