JAKARTA, SELASA - Mantan Jampidsus Kemas Yahya Rahman keberatan jika percakapan antara dirinya dengan Artalyta Suryani atau Ayin dijadikan ringtone. "Kalau dibilang keberatan, ya saya keberatan," tegas Kemas saat meninggalkan Gedung Kejagung, Jakarta, Selasa (17/6).
Apakah anda akan melakukan upaya hukum? "Saya belum ngerti. Nanti saja," elaknya sambil memasuki mobil.
Seperti diketahui, percakapan antara Kemas dengan Artalyta Suryani pada 1 Maret 2008 atau sehari sebelum jaksa Urip Tri Gunawan tertangkap dan sehari setelah Kemas mengumumkan penghentian penyelidikan kasus BLBI, disebarluaskan dalam kampanye antikorupsi di Makasar.
Kemas sendiri mengaku belum tahu rekaman apa yang digunakan sebagai ringtone tersebut. "Saya tidak tahu, saya tidak ngerti," ujarnya lagi.
Ketika ditanya apakah Kemas merasa disudutkan karena dianggap seolah-olah koruptor? "Nanti akan saya jelaskan semuanya di Pengadilan (Tipikor). Hari Rabu nanti saya akan hadir di pengadilan," tegasnya.
Mengenai skenario penyelamatan Artalyta, Kemas juga tidak mau menjelaskan. "Di pengadilan akan saya sampaikan sejelas-jelasnya," katanya.
Kemas juga mengelak saat ditanya apakah ia memberikan perintah kepada Direktur Penyidikan M Salim untuk menangkap Artalyta sesaat setelah Urip ditangkap. "Pada hari itu, apa saya hadir di situ (Gedung Bundar)?" kata Kemas balik bertanya. (Persda Network/Yuli S).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.