Salin Artikel

Kronologi Versi Istana dan Warga soal Insiden Rebutan Sembako di "Open House" Jokowi

Sebagai informasi, dalam open house ini masyarakat berkesempatan salaman dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Selain itu, warga juga dibagikan sembako oleh pihak Istana Kepresidenan.

Namun, pembagian sembako itu seiring berjalan waktu justru terjadi kericuhan. Hal ini kala warga saling berebut mendapatkan sembako.

Karena saling berebut, mereka mengalami kelelahan bahkan ada yang terluka.

Kompas.com merangkum dua versi tentang kejadian pembagian sembako tersebut, yakni versi Istana dan warga

Versi Istana

Kepala Biro Protokol Sekretariat Presiden Yusuf Permana mengakui, ada insiden masyarakat dorong-dorongan hingga terluka saat antre sembako di acara open house Idul Fitri 1445 Hijriah di Istana Negara, Jakarta, Rabu.

Dia menjelaskan, insiden itu terjadi antara warga yang sudah bersalaman dengan Presiden Jokowi dengan warga yang baru masuk ke area Istana Kepresidenan.

Lokasi kejadiannya ada di pintu keluar bagi warga yang sudah selesai bersilaturahmi dengan Presiden.

"Kejadian kemarin masyarakat berebut sembako, antara masyarakat yang telah selesai halal bihalal dengan masyarakat yang baru masuk. Mereka mencoba masuk melalui pintu keluarnya masyarakat," ujar Yusuf saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (11/4/2024).

"Masyarakat sangat banyak berebut sembako dan makanan di tenda sembako (padahal belum halalbihalal)," kata Yusuf lagi.

Atas insiden ini, Istana menyebutkan ada tiga orang yang dilarikan ke rumah sakit.

Salah satunya mengalami luka di pelipis.

Istana juga memastikan bertanggung jawab terhadap para korban luka.

"Untuk masyarakat yang dilarikan ke RS akan diberikan bantuan pengobatan dan sembako," tutur Yusuf.

Lebih jauh, Ia menjelaskan bahwa Istana menyiapkan sebanyak 3.300 paket sembako untuk acara open house pada Rabu.

Menurut Yusuf, pemberian sembako dilakukan secara selektif.

"Diberikan secara selektif kepada masyarakat yang dinilai sangat membutuhkan," kata dia.

"Mekanismenya adalah setelah masyarakat halal bihalal dengan Bapak Presiden dan Ibu Negara, disiapkan pintu keluar melalui pintu samping Istana Negara ke arah Gedung Utama Sekretariat Negara, kemudian akan melewati tenda sembako," jelasnya.

Di sana, warga yang dipandang membutuhkan akan langsung diberikan sembako.

"Jadi tidak semua masyarakat diberikan (sembako) karena banyak juga masyarakat mampu yang ikut open house," tegas Yusuf.

Versi warga

Sementara itu, versi cerita warga mengungkapkan awal mula terjadinya ricuh saat pembagian sembako di Istana.

Seorang warga bernama Anjasari (32) menerangkan banyak warga yang pingsan demi memperoleh sembako.

Penyebabnya, diduga karena padatnya kondisi di lokasi dan terus berdesak-desakan.

"Orang-orang tuh pada ambil di poskonya desak-desakan. Bahkan, banyak juga yang sampai tetap enggak dapat sembakonya," tutur Anjasari saat ditemui Kompas.com, Rabu.

Cerita senada juga disampaikan oleh Moses (45) warga asal Bandung yang juga berada di lokasi ricuhnya pembagian sembako Istana.

"Tadi memang sempat kisruh juga, bahkan ada yang sampai keinjak dan pingsan," ucap Moses.

Bahkan, Moses pulang ke Bandung dengan tangan kosong karena tak kebagian jatah sembako.

"Kami pikir, dengan berhasil masuk melewati pagar, bakal kebagian makanan atau bingkisan, tapi ternyata nihil," tutur Moses.

Salah seorang warga asal Bekasi bernama Hana (56) juga mengutarakan hal serupa.

"Ramai banget di dalam, desak-desakan. Orang-orang tuh sampai ada yang keinjak, bahkan bengkak karena memar," tutur Hana.

Hana menceritakan, dirinya juga menjadi salah satu dari banyaknya warga yang tumbang di istana.

"Saya juga pingsan tadi, lemas. Ini langsung dikasih inhaler dari pihak sana (petugas)," urai Hana.

Menurut kisahnya, Hana pingsan setelah ia berhasil mengambil sembako dari posko.

"Habis salaman sama Jokowi itu kan dibagikan kupon, langsung saya antre," beber dia.

Diketahui, semenjak sekitar pukul 10.00 WIB, beberapa unit ambulans sudah hadir ke lokasi open house menjemput warga yang pingsan.

Video ricuhnya pembagian sembako di Istana Kepresidenan juga ramai di media sosial.

Istana minta maaf

Yusuf Permana mengatakan, pihaknya meminta maaf karena tidak bisa mengakomodasi kehadiran seluruh masyarakat.

"Kami mohon maaf apabila tidak dapat mengakomodasi semua kehadiran masyarakat," ujar Yusuf kepada wartawan, Rabu.

"Tentu saja hal tersebut akan menjadi evaluasi bagi kami untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat," katanya lagi.

Lebih lanjut, Yusuf menyatakan, pihak istana memahami antusiasme masyarakat yang Ingin menghadiri open house bersama Presiden dan Ibu Negara.

Pihaknya juga menghormati dan sangat menghargai serta mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang datang ke Istana.

"Sebagaimana yang telah kami sampaikan sebelumnya, bahwa kami pun ada keterbatasan waktu, termasuk untuk persiapan shalat zuhur," ujar Yusuf.

https://nasional.kompas.com/read/2024/04/12/08153061/kronologi-versi-istana-dan-warga-soal-insiden-rebutan-sembako-di-open-house

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke