Salin Artikel

AHY Pastikan Kementerian ATR/BPN Turun Tangan Bela Pegawai di Daerah yang Tersangkut Kasus Hukum

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan pihaknya bakal turun tangan membela pegawai ATR/BPN di daerah yang tersangkut kasus hukum.

Ia tak ingin, pegawai yang tak bersalah menjadi tersangka, bahkan terdakwa dalam berbagai persoalan sengketa lahan.

“Seringkali, para petugas ATR/BPN menjadi korban. Termasuk, petugas pemda setempat sering menjadi korban. Ini harus dibela,” ujar AHY di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (25/3/2024).

Baginya, jangan sampai petugas yang bekerja dengan baik harus menanggung beban karena persoalan sengketa tanah.

Maka, AHY meminta para pegawai Kementerian ATR/BPN bekerja dengan baik dan tak melanggar aturan. Sehingga, ketika terjerat persoalan hukum, bisa dibuktikan tak bersalah.

“Kita ingin pastikan bahwa mereka jalankan tugas dengan baik, tidak bersalah, tidak punya niat apapun. Jangan sampai menjadi korban di lapangan,” tuturnya.

Sebelumnya, kritik pada Kementerian ATR/BPN disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi II DPR RI Junimart Girsang.

Dalam rapat kerja yang berlangsung di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin sore, Junimart menuding Kementerian ATR/BPN sering lepas tangan atas kasus-kasus hukum yang menjerat pegawainya di berbagai wilayah Tanah Air.

Ia mengungkapkan, saat ini terdapat 78 pejabat BPN yang terjerat kasus hukum.

Situasi itu kerap membuat para pegawai ATR/BPN di wilayah takut bekerja dengan benar. Pasalnya, meski sudah mengeluarkan sertifikat sesuai prosedur, mereka tetap bisa menjadi tersangka dalam kasus sengketa tanah.

“Jadi kalau kita bicara semangat pemberantasan, selesaikan dulu di dalam, bikin dulu nyaman di dalam ini,” paparnya.

https://nasional.kompas.com/read/2024/03/25/20334381/ahy-pastikan-kementerian-atr-bpn-turun-tangan-bela-pegawai-di-daerah-yang

Terkini Lainnya

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke