Salin Artikel

Menerka Calon KSAU Pengganti Marsekal Fadjar yang Segera Pensiun Bulan Depan

Spekulasi penerus kepemimpinan sosok penerbang pesawat tempur A-4 Skyhawk dengan call sign "Bobcat" itu pun mulai muncul.

Setidaknya ada empat sosok yang dianggap berpeluang melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan Fadjar, yang kesemuanya adalah perwira tinggi TNI Angkatan Udara bintang tiga.

Keempatnya adalah Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Wakasau) Marsekal Madya (Marsdya) Andyawan Martono Putra dan Komandan Sekolah Staf dan Komando (Dansesko) TNI Marsdya Samsul Rizal.

Lalu Panglima Komando Operasi Udara Nasional (Pangkoopsudnas) Marsdya Tedi Rizalihadi dan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III Marsdya Mohamad Tonny Harjono.

"Keempat sosok ini memiliki rekam pendidikan dan penugasan yang beragam," ujar pengamat militer dan pertahanan Anton Aliabbas dalam keterangan tertulis, Jumat (22/3/2024).

Jika merujuk pada kelengkapan pendidikan pengembangan, hanya Andyawan dan Samsul dianggap yang berkategori 'lengkap'. Terlebih, keduanya telah mengikuti pendidikan Sesko TNI dan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas).

Anton menggarisbawahi, Presiden Joko Widodo perlu mempertimbangkan latar belakang penugasan dalam penunjukkan calon KSAU pengganti Fadjar.

Dalam perjalanan karier militer keempat calon tersebut, Andyawan mempunyai segudang pengalaman di bidang perencanaan dan operasi.

Sedangkan Samsul maupun Tedi memiliki jejak penugasan di lingkungan operasi, personel dan pendidikan.

Sementara Tonny pernah bertugas cukup lama di lingkaran inti Jokowi, yakni sebagai ajudan Presiden dan Sekretariat Militer Presiden (Sesmilpres).

Sisa usia pensiun

Dalam penunjukkan KSAU, tidak bisa dilepaskan dari faktor sisa usia pensiun kandidat.

Jika merujuk faktor tersebut, Andyawan memiliki sisa usia pensiun terpendek yakni 1 tahun 1 bulan.

Sedangkan sisa usia pensiun Samsul 2 tahun 11 bulan, Tedi 4 tahun 3 bulan dan Tonny 5 tahun 7 bulan.

"Faktor sisa usia pensiun tentu saja krusial untuk dijadikan pertimbangan dalam memilih KSAU ke depan," kata Anton.

Anton menegaskan, pergantian pucuk pimpinan organisasi akan dapat mempengaruhi jalannya regenerasi di tubuh TNI AU.

Jika KSAU terpilih mempunyai masa pensiun terlampau cepat, misalnya kurang dari enam bulan, jabatan KSAU akan dianggap sebagai tempat transit semata. Mengingat sosok tersebut belum secara efektif menjalankan tugas.

"Akan tetapi, jika usia pensiun terlampau panjang maka tentu dapat berpotensi mengganggu berjalannya proses regenerasi TNI AU," tegasnya.

Tantangan KSAU berikutnya

Anton mengatakan bahwa tantangan utama KSAU berikutnya adalah bagaimana meningkatkan readiness atau kesiapan TNI Angkatan Udara secara signifikan.

Di tengah dinamika geopolitik regional dan global yang tidak menentu saat ini, kesiapan TNI AU yang prima menjadi salah satu kunci utamanya.

Ketika TNI Angkatan Udara dalam beberapa tahun ke depan akan kedatangan sejumlah pesawat tempur, perangkat sistem pendukung juga harus disiapkan.

Oleh karena itu, perencanaan pengembangunan kekuatan pertahanan udara menjadi krusial.

Kondisi ini dinilai membutuhkan sosok KSAU yang memiliki kadar kepemimpinan, pengalaman dan pengetahuan kuat.

"Dalam konteks ini, kecermatan dan kebijaksanaan Presiden Joko Widodo dalam menetapkan siapa sosok KSAU mendatang menjadi sangat penting untuk dikedepankan," imbuh dia.

https://nasional.kompas.com/read/2024/03/23/06284521/menerka-calon-ksau-pengganti-marsekal-fadjar-yang-segera-pensiun-bulan-depan

Terkini Lainnya

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

Nasional
Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke