Koordinator SPOT Faizal Assegaf mengatakan bahwa pihaknya ingin memelihara sikap kritis terhadap pemerintah.
“Saya tegas saja, kami bukan budak politik,” kata Faizal dalam konferensi pers di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (4/3/2024).
Faizal menegaskan SPOT akan tetap sebagai oposisi siapapun presidennya.
“Kalaupun terpilih Anies (Baswedan) terpilih Prabowo (Subianto) terpilih, atau Ganjar (Pranowo), saya pribadi sejak awal saya katakan posisi saya sebagai kritikus. Saya orang merdeka dan kami mau kirim pesan kepada kandidat capres,” tutur Faizal.
Faizal juga meminta rekonsiliasi dilakukan apa adanya di ruang publik.
Ia juga meminta agar Anies dan Ganjar menyatukan partai politik pengusung masing-masing jika ingin mengambil sikap soal hak angket.
“Tetapi kalau mau ambil sikap politik, maka tidak boleh beretorika, Ganjar dan Anies segera satukan parpol, lakukan langkah terukur dan bisa dipastikan hak angket berjalan sesuai dengan pernyataan mereka di ruang publik,” kata Faizal.
Sementara itu, pakar hukum tata negara Refly Harun yang juga hadir dalam kesempatan tersebut, mengatakan bahwa ia tidak datang atas nama Tim Nasional (Timnas) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin).
“Saya hadir di sini tidak atas nama 01. Jadi itu jelas, atas nama pribadi,” kata Refly.
Pembentukan SPOT itu turut dihadiri aktivis lain seperti Ishak Rafick hingga Abraham Samad. Pantauan di lokasi, Abraham Samad hadir tetapi tidak bergabung dalam konferensi pers.
https://nasional.kompas.com/read/2024/03/04/17450751/sejumlah-aktivis-dorong-anies-ganjar-satukan-partai-demi-hak-angket