Hal itu disampaikan Ganjar Pranowo dalam debat capres kedua, Minggu (7/1/2024).
Awalnya, Ganjar menyinggung soal masih maraknya kasus-kasus hukum penting di Indonesia, mulai dari terorisme, narkoba, pinjaman online (pinjol), judi online, dan kekerasan seksual.
"Ini perlu mendapatkan perhatian termasuk TPPU (tindak pidana pencucian uang)," kata Ganjar dalam debat, dilihat tayangan Kompas TV.
"Maka reformasi kepolisian betul-betul harus mengantisipasi ini," ujarnya lagi.
Ganjar berpandangan bahwa reformasi kepolisian bisa diwujudkan melalui penguatan sistem siber di Indonesia.
Salah satu caranya lewat pembangunan sumber daya manusia kepolisian yang kuat.
"Polisi yang menjadi pengabdi masyarakat, betul-betul akan bisa mengayomi," kata Ganjar mencontohkan.
Lebih lanjut, Ganjar bercerita ketika bertemu dengan istri Kapolri ke-5 RI, Hoegeng Iman Santoso, Merry Hoegeng, bahwa polisi hidup dengan sangat sederhana dan mengayomi masyarakat dengan sungguh-sungguh.
Usai mendengarkan cerita Merry, Ganjar pun mengaku yakin bahwa reformasi kepolisian bisa dilakukan. Apalagi, dia juga mengaku anak seorang polisi.
"Sebagai anak polisi, saya paham betul. Ini sesuatu yang sulit dan pasti akan bisa kita lakukan. Dan tentu saja inilah capaian-capaian yang akan kita lakukan oleh Ganjar-Mahfud," ujar Ganjar.
Diketahui, debat capres kedua mengangkat tema tentang pertahanan dan keamanan, hubungan internasional dan globalisasi, serta geopolitik dan politik luar negeri.
https://nasional.kompas.com/read/2024/01/07/21064171/soroti-kasus-terorisme-sampai-pinjol-ganjar-ingin-reformasi-kepolisian