Pasalnya, nenek tersebut memakai baju biru, saat mayoritas yang hadir mengenakan atribut dan pakaian merah sesuai warna PDI-P.
Mulanya, Ganjar memanggil seorang siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) bernama Opik untuk maju ke atas panggung.
Kepada Ganjar, siswa itu ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) agar bisa langsung bekerja.
Kebetulan, saat itu Ganjar memang memperkenalkan salah satu program unggulannya jika terpilih menjadi presiden, yaitu membangun satu SMK gratis untuk keluarga miskin di setiap kabupaten/kota.
Opik bercerita bahwa ia memiliki seorang nenek yang juga turut hadir di acara tersebut. Ganjar lantas memanggil sang nenek naik ke atas panggung dan berbincang-bincang menggunakan bahasa Jawa.
"Mbah, kok klambine (bajunya) biru?" tanya Ganjar kepada sang nenek yang disambut tawa hadirin.
"Aku tekon tok lho iki (aku tanya saja, loh ini)," imbuh Ganjar.
Sang nenek lalu menjawab pertanyaan Ganjar dan mengaku tidak punya gincu.
"Mboten gadhah lipstik (saya enggak punya lipstik)," ucap si mbah.
"Mbahnya iki (ini) lucu, mboten nopo-nopo (enggak apa-apa). Klambine (bajunya) biru, mergi mboten gadhah lipstik (karena enggak punya lipstik)," kata Ganjar.
Kemudian, Ganjar bertanya mengenai sang cucu yang ingin melanjutkan pendidikan ke SMK.
Lewat percakapan itu, Ganjar mengetahui bahwa anak SMP yang berdiri panggung bersamanya adalah cucu ketiga sang nenek. Keduanya hidup bersama lantaran salah satu orang tuanya sudah meninggal dunia.
Ganjar menyampaikan, program SMK gratis untuk keluarga miskin di setiap kabupaten/kota akan membantu banyak orang yang kesulitan biaya. Ia tidak memungkiri, banyak anak yang putus sekolah karena tidak ada biaya untuk melanjutkan pendidikan.
"Ceritanya ada cucunya tinggal sama neneknya, orang tuanya mohon maaf satunya ada yang meninggal. Neneknya memberikan kepada cucunya semangat untuk bisa sekolah," tutur Ganjar.
"Cucunya punya harapan, pertanyaannya satu kalau seperti beliau masuk kategori miskin dan tidak punya biaya, maka cucunya selesai (tidak bisa melanjutkan pendidikan). Paling-paling wong desa macul, tapi Bapak Ibu, kita carikan jalan keluar, saya keluarkan APBD (saat menjabat Gubernur Jawa Tengah), kita biayai mereka," imbuh Ganjar.
Sebagai informasi, baju biru identik dengan paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Keduanya kerap memakai baju biru muda di setiap kesempatan selama masa kampanye.
https://nasional.kompas.com/read/2023/12/29/18373001/saat-ganjar-berkelakar-di-wonogiri-tanya-ke-seorang-nenek-mengapa-pakai-baju