JAKARTA, KOMPAS.com - Sosok Soetrisno Bachir tengah jadi perhatian panggung politik. Baru-baru ini, namanya diumumkan sebagai salah satu Wakil Ketua Dewan Penasihat Tim Nasional (Timnas) Pemenangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Selain Soetrisno, Anies-Muhaimin juga menunjuk sejumlah nama kondang lain untuk mengisi kursi dewan penasihat timnas, seperti, mantan Gubernur DKI Jakarta Letjen (Purn) Sutiyoso, Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid, hingga mantan Wakil Kepala Kepolisian RI (Wakapolri) Komjen (Purn) Oegroseno.
“Dewan penasihat ini merupakan orang-orang yang didengar pendapatnya dan didengar nasihatnya, mereka adalah tokoh-tokoh di masyarakat yang jumlahnya juga cukup banyak,” kata Anies dalam konferensi pers yang digelar di rumah Pemenangan Timnas Amin, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (21/11/2023).
Padahal, Soetrisno masih tercatat sebagai Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN). Sementara, pada Pemilu 2024, PAN tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju yang mengusung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai pasangan capres-cawapres.
Soetrisno memang bukan sosok baru di kancah politik. Berikut sepak terjangnya.
Sosok Soetrisno Bachir
Sebelum terjun ke politik, Soetrisno merupakan seorang pengusaha. Bermula dari bisnis batik, usahanya berkembang hingga merambah ke properti dan ekspor-impor.
Perjumpaan Soetrisno dengan dunia politik berawal ketika ia menjadi donatur di berbagai kegiatan sosial, terutama dalam sejumlah acara Muhammadiyah.
Aktif di Muhammadiyah, Soetrisno akhirnya berlabuh ke PAN. Karier politik pria kelahiran Pekalongan, Jawa Tengah, 10 April 1957 itu moncer hingga terpilih sebagai Ketua Umum PAN pada April 2005.
Saat itu, Soetrisno menjadi Ketua Umum PAN kedua, menggantikan Amien Rais. Jabatan Ketua Umum PAN diemban Soetrisno selama hampir lima tahun sampai Januari 2010.
Bukan sekali ini saja Soetrisno menunjukkan sikap politik berbeda dari partainya. Pada Pemilu 2014, Soetrisno bergabung dalam tim sukses pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Padahal, saat itu PAN telah secara resmi mengusung pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Hatta Rajasa sendiri kala itu menjabat sebagai Ketua Umum PAN, menggantikan Soetrisno.
Sukses mengantarkan Jokowi-JK ke kursi pimpinan RI, Soetrisno sempat menjabat sebagai Ketua Komite Ekonomi Industri Nasional (KEIN), sebelum lembaga itu akhirnya dibubarkan pada akhir November 2020.
Pada Pilpres 2019, Soetrisno kembali mendukung Jokowi yang berpasangan dengan Ma'ruf Amin. Lagi-lagi, sikapnya berbeda dari PAN yang mengusung pasangan calon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Kedekatan personal
Wakil Kapten Timnas Pemenangan Anies-Muhaimin, Sudirman Said, mengatakan, bergabungnya Soetrisno ke tim pemenangan merupakan hasil komunikasi pribadi antara politikus PAN itu dengan Anies.
"Iya (komunikasi pribadi)," kata Sudirman saat ditemui awak media di Sekretariat Koalisi Perubahan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (22/11/2023).
"Kita enggak tahu (soal komunikasi dengan partai), karena Pak Soetrisno kita undang atau dimohon sebagai tokoh Muhammadiyah," ujar Sudirman.
Disayangkan PAN
PAN pun menyayangkan langkah Soetrisno bergabung ke Timnas Pemenangan Anies-Muhaimin. Wakil Ketua Umum (Waketum) PAN Yandri Susanto mengatakan, sebagai elite PAN, Soetrisno harusnya mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Harusnya kalau masuk di strukur partai ya harusnya dukung Prabowo-Gibran, harusnya," ujar Yandri saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (22/11/2023).
"Iya (Soetrisno) ketua DPP kan. Harusnya ikut keputusan organisasi kan?" sambungnya.
Yandri mengatakan, tidak ada komunikasi sama sekali dari Soetrisno terkait keputusannya bergabung dengan tim pemenangan Anies-Muhaimin.
Namun demikian, Yandri belum bisa memastikan apakah PAN akan menjatuhkan sanksi atas manuver Soetrisno ini atau tidak.
"Nah itu yang belum kita bicarakan, pokoknya nanti kita lihat perkembangan lah ya. Pokoknya sampai sekarang kita belum bahas dan belum mengambil langkah-langkah terhadap keputusan Mas Tris," imbuh Yandri.
https://nasional.kompas.com/read/2023/11/23/10394971/sosok-soetrisno-bachir-ketua-dewan-kehormatan-pan-yang-masuk-barisan-timnas