Namun, Ganjar juga mengaku sangat terbuka jika akhirnya JK mendukung dirinya.
Momen ini terjadi usai keduanya mengadakan pertemuan tertutup dalam rangka silaturahim di kediaman JK, kawasan Brawijaya, Jakarta Selatan, Minggu (19/11/2023).
"Tadi beliau sampaikan, pilihan boleh beda, barangkali rasa-rasanya juga pilihannya Pak JK akan beda dengan saya. Tapi, kalau nanti dukung saya juga boleh, Pak," ujar Ganjar sembari tersenyum lebar di samping JK.
Mendengar pernyataan Ganjar tersebut, JK merespons dengan ucapan khasnya.
"Aihhh, boleh," kata JK sembari menepuk punggung Ganjar dan tertawa.
Ganjar lantas melanjutkan konferensi pers singkatnya di hadapan awak media.
Ia mengatakan bahwa perbedaan dalam politik adalah hal wajar, terutamanya pada pemilu.
Bahkan, ia menilai perbedaan itu lah yang kemudian menyatukan bangsa.
"Dan kalau lah kemudian banyak terjadi mozaik-mozaik yang mungkin sulit dipersatukan, inilah momentum untuk rekonsiliasi bangsa. Sekali lagi, bangsa," kata Ganjar.
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu menyampaikan bahwa perbedaan hendaknya menyatukan bangsa dan negara.
Terutama, untuk membawa bangsa dan negara menuju cita-cita Indonesia emas 2045 seperti yang kerap digaungkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Mudah-mudahan kita bisa menjaga sehingga pemilunya lancar, masyarakat bisa usaha dengan baik, masyarakat yang di bawah bisa merasakan hasil pembangunan dan semua merasakan ‘oh hidup di Indonesia penuh dengan kepastian hukum’ dan semua akan berjalan dengan baik, orangnya bahagia," ujar Ganjar.
Sebagai informasi, pertemuan Ganjar dan Jusuf Kalla berlangsung tertutup selama lebih kurang 1,5 jam.
Turut ikut dalam pertemuan tersebut Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo dan Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud MD, Arsjad Rasjid.
https://nasional.kompas.com/read/2023/11/19/18525111/kata-jk-saat-ganjar-menggoda-soal-pilihan-di-pilpres-2024