Menurut Anies, JIS adalah bukti anak bangsa bisa membuat mahakarya berkelas dunia.
“JIS ini sebuah mega struktur yang diakui dunia dan ini karya 100 persen anak-anak bangsa Indonesia, tidak menggunakan tenaga asing,” kata Anies Baswedan saat ditemui di Hotel Paragon, Jakarta Pusat, Minggu (12/11/2023.
“Menjadi bukti bahwa bila kita mau memberikan kesempatan, maka anak-anak Indonesia bisa mahakarya seperti JIS karena ini memang karya skalanya global, karena itu wajar apabila tempat ini digunakan event-event global juga,” ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Dalam kesempatan ini, Anies juga menyinggung pernyataan para pelatih tim nasional sejumlah negara yang ikut piala dunia yang terpukau dengan JIS.
Menurut Anies, testimoni dari para pengguna stadion baru di Jakarta itu diperlukan untuk kepercayaan diri atas karya yang dibuat oleh anak bangsa.
“Kami senang dengan komentar jujur para pelatih internasional, karena komentar-komentar jujur seperti ini lah yang kita butuhkan supaya bangsa kita juga memiliki keyakinan atas apa yang dibuat oleh bangsanya sendiri,” kata Anies.
Kendati begitu, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) ini enggan menanggapi lebih jauh adanya penggantian rumput di JIS. Yang terpenting dari JIS, lanjut Anies, adalah kemanfaatan atas karya anak bangsa yang diakui dunia.
“Kalau terkait teknis saya enggak komentar ya. tapi saya rasa seluruh rakyat Indonesia akan bisa melihat, meniliai dan menyimpulkan, dan kita kerjaakan yang terbaik saja biar masyarakat menilai,” kata Anies.
“Ke depan jadi pelajaran bahwa penting sekali kita menomor satukan kepentingan bangsa, kepentingan negara di atas kepentingan yang lain,” imbuh dia.
Ada empat stadion yang akan dipakai dalam pergelaran ini, yakni JIS di Jakarta, Si Jalak Harupat di Kota Bandung, Stadion Manahan di Kota Solo, dan Stadion Gelora Bung Tomo di Surabaya.
Adapun JIS akan dipakai pertama kali pada Sabtu, 11 November 2023 untuk pertandingan Kaledonia Baru vs Inggris.
Penunjukan JIS yang menjadi salah satu stadion Piala Dunia U-17 itu sebelumnya menjadi polemik karena beberapa infrastrukturnya disebut tak sesuai standarisasi FIFA.
Salah satu yang menjadi sorotan saat itu yakni rumput stadion. Rumput JIS kala itu disebut-sebut tak berstandar untuk ajang sepakbola internasional.
https://nasional.kompas.com/read/2023/11/12/12583691/jis-digunakan-untuk-piala-dunia-anies-bukti-mahakarya-anak-bangsa