Ia mengatakan, tidak perlu ada yang dicurigai dari pemasangan CCTV tersebut. Sebab, hal dilakukan dengan sepengetahuan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
"Hal tersebut adalah wajar. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan dan bukan 'fakta janggal'," ujar Hasyim dikutip dari Antaranews, Jumat (10/11/2023).
Selain itu, Hasyim mengungkapkan, pemasangan CCTV tersebut sesuai dengan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) antara KPU RI dan Polri.
"Hal tersebut merupakan perwujudan dan pelaksanaan kerja sama antara KPU dan Polri sebagaimana MoU yang telah ditandatangani oleh Ketua KPU dengan Kapolri pada 29 Desember 2022 lalu," kata Hasyim.
Hasyim lantas mengatakan, pemasangan CCTV itu sebagai bentuk pengamanan dari kepolisian yang diatur dalam Undang-Undang (UU) Pemilu.
Pengamanan yang dimaksud meliputi personel, aset, dan logistik (produksi, distribusi dan penyimpanan di gudang).
Namun, ada dugaan kejanggalan yang diungkapkan oleh wartawan senior sekaligus politikus Aiman Witjaksono. Sebab, CCTV tersebut terkoneksi dengan sejumlah polres di Jawa Timur.
"Sore ini saya akan berdialog soal netralitas aparat pada Pilpres 2024. Saya mendapati fakta janggal terkait pemasangan CCTV terkoneksi KPU dengan sejumlah polres di Jawa Timur. Ada apa?" cuit Aiman dalam akun X-nya dikutip ANTARA, Jumat.
Berita ini sudah tayang di Antaranews dengan judul, Hasyim: Pemasangan CCTV di gudang logistik pemilu sesuai MoU KPU-Polri.
https://nasional.kompas.com/read/2023/11/10/20213571/soal-pemasangan-cctv-di-gudang-logistik-pemilu-ketua-kpu-sesuai-mou-kpu-dan