Salin Artikel

Menlu Retno Ceritakan Sulitnya Evakuasi WNI di Gaza: Terjadi Serangan, Komunikasi Timbul Tenggelam

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi menceritakan tantangan evakuasi yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Jalur Gaza, Palestina.

Hambatan dalam evakuasi itu bermacam-macam, mulai dari hilangnya komunikasi dengan WNI hingga serangan yang membuat WNI harus kembali ke rumah masing-masing.

Dalam upaya mengamankan empat WNI yang dievakuasi pada Jumat (3/11/2023) dini hari, misalnya, evakuasi berhasil pada upaya ketiga setelah gagal pada tanggal 1 dan 2 November 2023.

Pada tanggal 1 November, empat WNI yang berusaha menuju ke Rafah, sebagai satu-satunya pintu keluar dari Palestina menuju Mesir, harus kembali ke Gaza Utara karena terjadi serangan di sepanjang jalan.

Begitu pula pada tanggal 2 November 2023, evakuasi kembali tertahan karena situasi tak memungkinkan. Adapun tim dari KBRI Kairo telah berada di Rafah untuk melakukan penjemputan pada 1 November 2023.

"Perjalanan evakuasi empat WNI dan satu istri WNI ini bukanhal yang mudah, sekali lagi bukan hal yang mudah. Untuk ketiga kalinya, di tanggal 2 November siang hari, evakuasi dicoba kembali, dan alhamdulillah berhasil," ucap Retno di Ruang Palapa, Kemenlu, Jumat (3/11/2023).

Retno menyampaikan, saluran komunikasi yang timbul tenggelam semakin mempersulit proses evakuasi. Sambungan komunikasi itu kadang dapat digunakan dan kadang tidak dapat digunakan dalam banyak waktu.

Saat terjadi hilang kontak dengan keempat WNI tersebut, pihaknya mencoba meminta bantuan kepada relasi di Gaza untuk mengontak WNI tersebut guna memastikan mereka dalam kondisi baik atau sebaliknya.

Hal ini mengingat komunikasi dari luar Gaza tidak dapat dilakukan.

"Dan saya bahkan sempat melakukan pengecekan ke beberapa negara apakah mereka mengalami hambatan serupa, dan mereka menyampaikan, mereka menghadapi hambatan serupa," ucap Retno.

Beruntung, keempat WNI tersebut berhasil keluar dari Gaza dan dijemput oleh tim KBRI Kairo.

Sejauh ini, tim KBRI sudah bersama WNI di Kairo usai melakukan perjalanan dari Rafah.

"Perjalanan dari Rafah ke Kairo, ini perjalanan kurang lebih menempuh waktu tujuh jam. Jaraknya adalah sekitar 367 kilometer," ungkap Retno.

Di sisi lain, pihaknya masih mengupayakan evakuasi tiga WNI yang merupakan satu keluarga pada hari ini, Jumat (3/11/2023).

Tiga WNI tersebut terdiri dari satu suami dan dua orang anak, sedangkan sang istri merupakan warga negara Palestina.

"Satu keluarga WNI sudah selesai kita evakuasi. Terdapat satu keluarga WNI lagi yang terus berusaha kita evakuasi. Mereka terdiri dari tiga WNI (suami dan dua anak) dan seorang istri warga negara Palestina," ucap dia.

Retno menyampaikan, ketiga WNI tersebut sejatinya sudah sampai di pintu Rafah sisi Gaza pada Kamis (2/11/2023). Namun, masih terdapat beberapa isu administrasi yang sedang berusaha diurus dan diselesaikan.

Menurut Retno, proses administrasi untuk dapat meninggalkan Gaza sangat ketat dan melibatkan banyak pihak kunci di Gaza.

"Jadi nama-nama itu harus mendapatkan approval dari banyak pihak yang ada di Gaza, dan ini tidak kita alami di proses evakuasi yang sebelumnya. Sekali lagi, setiap evakuasi memliki karakter masing-masing," ucap Retno.

Sebagai informasi, Kemenlu terus berkomunikasi dengan keluarga WNI yang hari ini akan dievakuasi dan meminta agar pintu Rafah tetap dibuka pada hari Jumat yang notabene hari libur di negara-negara Arab.

Harapan pembukaan pintu Rafah sudah disampaikan kepada Menlu Mesir semalam.

https://nasional.kompas.com/read/2023/11/03/12423981/menlu-retno-ceritakan-sulitnya-evakuasi-wni-di-gaza-terjadi-serangan

Terkini Lainnya

Golkar Optimistis Bisa Koalisi dengan Gerindra di Pilkada Jakarta, Calonnya Masih Dibahas

Golkar Optimistis Bisa Koalisi dengan Gerindra di Pilkada Jakarta, Calonnya Masih Dibahas

Nasional
Mendagri Buka Suara Pj Gubernur NTB Diganti Pensiunan Jenderal TNI

Mendagri Buka Suara Pj Gubernur NTB Diganti Pensiunan Jenderal TNI

Nasional
PKB Buka Kans Koalisi dengan PDI-P, Sandingkan Marzuki-Risma di Pilkada Jatim

PKB Buka Kans Koalisi dengan PDI-P, Sandingkan Marzuki-Risma di Pilkada Jatim

Nasional
Benny Harman: Belum Ada Rekomendasi Untuk Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

Benny Harman: Belum Ada Rekomendasi Untuk Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

Nasional
Sudah 6 Pj Kepala Daerah Mundur karena Hendak Maju Pilkada 2024

Sudah 6 Pj Kepala Daerah Mundur karena Hendak Maju Pilkada 2024

Nasional
Didakwa Korupsi Rp 44,5 Miliar, SYL Pamer Kementan Kontribusi Rp 15 Triliun ke Negara

Didakwa Korupsi Rp 44,5 Miliar, SYL Pamer Kementan Kontribusi Rp 15 Triliun ke Negara

Nasional
Menperin Bakal Pelajari Isu Sritex Bangkrut

Menperin Bakal Pelajari Isu Sritex Bangkrut

Nasional
Usung Sohibul Iman Jadi Bakal Cagub, PKS Tegaskan Partai Pemenang Pileg di Jakarta

Usung Sohibul Iman Jadi Bakal Cagub, PKS Tegaskan Partai Pemenang Pileg di Jakarta

Nasional
KPAI Desak Polisi Transparan Dalam Kasus Kematian Pelajar 13 Tahun di Padang

KPAI Desak Polisi Transparan Dalam Kasus Kematian Pelajar 13 Tahun di Padang

Nasional
Rotasi Pj Gubernur, Mendagri Bantah Presiden Cawe-cawe Pilkada 2024

Rotasi Pj Gubernur, Mendagri Bantah Presiden Cawe-cawe Pilkada 2024

Nasional
PDN Diserang 'Ransomware', Komisi I Ingatkan Pentingnya Peningkatan Keamanan Siber

PDN Diserang "Ransomware", Komisi I Ingatkan Pentingnya Peningkatan Keamanan Siber

Nasional
PKS Jagokan Sohibul Iman di Jakarta, Airlangga Ingatkan Pilkada Butuh Koalisi

PKS Jagokan Sohibul Iman di Jakarta, Airlangga Ingatkan Pilkada Butuh Koalisi

Nasional
Staf Airlangga Jadi Pj Gubernur Sumsel, Mendagri: Kami Ingin Beri Pengalaman

Staf Airlangga Jadi Pj Gubernur Sumsel, Mendagri: Kami Ingin Beri Pengalaman

Nasional
Tanggapi Putusan MA, Mendagri: Pelantikan Kepala Daerah Tidak Perlu Serentak

Tanggapi Putusan MA, Mendagri: Pelantikan Kepala Daerah Tidak Perlu Serentak

Nasional
Badan Pengkajian MPR Sebut Wacana Amendemen UUD 1945 Terbuka untuk Didiskusikan

Badan Pengkajian MPR Sebut Wacana Amendemen UUD 1945 Terbuka untuk Didiskusikan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke