Dalam pantun tersebut terselip gurauan Presiden soal "pinjam seratus" yang populer di kalangan masyarakat.
Mula-mula, Presiden Jokowi menyinggung soal kebiasaannya berpantun saat memberi sambutan ketika menghadiri acara di Kalimantan.
Namun, dirinya mengakui sudah sering datang ke IKN tetapi belum pernah menyampaikan pantun.
Sehingga pada acara kali ini dirinya ingin berpantun.
"Dalam kesempatan yang baik ini saya mau berpantun dulu, boleh ya?," kata Jokowi yang disambut persetujuan para CEO.
"Ikan lohan, ikan gabus. Direndam dulu baru direbus. Supaya pembangunan maju terus, pinjam dulu seratus," ungkapnya.
"Bukan uang. Sedikit-sedikit uang, sedikit-sedikit duit. Dan memang ya bener juga duit itu perlu untuk membangun negara ini," lanjutnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Negara menyinggung soal pembangunan IKN yang tidak mungkin dikerjakan sendiri oleh pemerintah.
Sebab biaya yang diperlukan mencapai 33 miliar dollar Amerika Serikat (AS).
Sehingga menurut Jokowi pemerintah merancang skema 20 persen anggaran dari APBN dan 80 persen dari sektor swasta dalam membiayai pembangunan IKN.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun menyebutkan saat ini sektor swasta sudah mulai memasukkan investasi di IKN. Hal tersebut terbukti dari dilakukannya groundbreaking berbagai proyek.
Meski demikian, menurut Jokowi pemerintah tetap memprioritaskan agar investor dalam negeri diprioritaskan terlebih dulu.
Sehingga pada investor swasta untuk masuk ke IKN saat ini ditahan terlebih dulu.
https://nasional.kompas.com/read/2023/11/02/15054481/berpantun-di-forum-ceo-jokowi-supaya-pembangunan-maju-terus-pinjam-dulu