Pertemuan tertutup itu berlangsung sekitar dua jam.
Kepada awak media, Islah mengatakan bahwa kedatangannya untuk mengonfirmasi terkait kabar Mahfud akan dipilih menjadi calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo.
Saat dikonfirmasi, kata Islah, Mahfud mengaku tak bisa memastikan.
"Hanya mengkonfirmasi, ke Pak Mahfud, apa ini akan betul ini isu menjadi cawapres. Pak Mahfud bilang, 'Ya kalau belum daftar ke KPU, saya enggak bisa memastikan," kata Islah saat ditemui.
Islah menyadari bahwa nama Mahfud menguat menjadi cawapres Ganjar.
Apalagi, kata dia, beredar foto Mahfud bersama Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri yang digadang terjadi di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar pada hari yang sama.
Namun, foto itu enggan dimaknai Islah sebagai pembenaran bahwa Mahfud akan dipilih sebagai cawapres Ganjar.
"Tapi kita enggak tahu lah, kita jangan berandai-andai," ucap dia.
Islah menegaskan, kedatangannya ke kediaman Mahfud juga dalam kapasitas sebagai orang dekat mantan Ketua MK itu.
Ia juga mengaku kerap berkunjung dan berbincang dengan Mahfud di kediaman tersebut.
Islah meminta semua mendoakan kepastian siapa sosok cawapres Ganjar yang akan diumumkan pada Rabu (18/10/2023) oleh Megawati.
"Karena Pak Mahfud pernah mengalami hal yang sama, last minute kemudian ternyata dianulir (tak jadi cawapres pada detik detik pendaftaran Pilpres 2019). Nah ini kita yang tidak mau mengalami kejadian yang sama, jadi Pak Mahfud juga enggak bisa memastikan, yang jelas sampai betul-betul fix pendaftaran ke KPU baru itu kepastiannya," ujar dia.
"Bantu doanya saja," kata dia.
Penelusuran Harian Kompas, nama Mahfud MD beberapa hari terakhir menguat menjadi cawapres Ganjar.
Namun, ia enggan inisial itu dimaknai hanya untuk satu nama.
"Inisialnya M. Soal inisial M itu siapa, ada Mahfud MD, Mas Erick Thohir, Mas Andika Perkasa, Mas Sandiaga Uno, Mas Ridwan Kamil, Mbak Khofifah. Itu M semua kan?" ucap Benny ketika dihubungi, seraya tertawa, Selasa malam.
https://nasional.kompas.com/read/2023/10/18/06160861/tokoh-nu-madura-soal-cawapres-ganjar-pak-mahfud-tak-bisa-pastikan-sebelum