Salin Artikel

Soal Konflik Israel-Hamas, Hasto Tegaskan PDI-P Dukung Sikap Pemerintah RI

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menegaskan, PDI-P mendukung sepenuhnya sikap pemerintah Indonesia terkait konflik antara Hamas dengan Israel.

Hal ini dikatakan Hasto usai bertemu Dubes Palestina Zuhair Al Shun di Kedubes Palestina, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (10/9/2023).

Kedatangannya untuk mengetahui situasi terkini dan menyampaikan sikap pemerintah yang tidak berubah terhadap Palestina sesuai dengan konstitusi.

"Pemerintahan Presiden Joko Widodo juga sudah menyampaikan sikap tegasnya menyerukan agar konflik yang terjadi, eskalasinya tidak semakin luas, tidak membawa korban atau rakyat yang tidak berdosa (menjadi korban). Tentu saja sikap dari pemerintah Indonesia mendapat dukungan sepenuhnya dari PDIP," kata Hasto, Selasa.

Hasto menyatakan, Presiden pertama RI Soekarno dan Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri memiliki hubungan batin secara khusus dan sangat kuat dengan Palestina.

Di dalam Konferensi Asia Afrika (KAA) misalnya, Indonesia juga memperjuangkan kepentingan nasional terkait Palestina, yang mendapat dukungan dari negara-negara Timur Tengah.

"Dan ini mendapatkan dukungan dari negara Timur Tengah dalam manifesto politiknya, menyatakan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina dalam pengertian yang seluas-luasnya," tutur Hasto.

Lebih lanjut Hasto menjelaskan, Megawati juga sempat menyatakan dalam Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) bahwa seluruh resolusi PBB terkait konflik Israel dan Palestina harus dijalankan dengan sebaik-baiknya.

Tujuannya, agar tidak ada lagi beragam pelanggaran kemanusiaan.

"Untuk itu kami datang untuk juga mendengarkan dari Bapak Duta Besar Zuhair Al Shun terkait update situasi saat ini. Dan menegaskan bahwa sikap kami tidak berubah karena muncul dari satu kesadaran sesuai prinsip-prinsip yang terkandung dalam konstitusi kita," ucap dia.

Sebelumnya diberitakan, Kementerian Luar Negeri telah menyatakan sikap terkait konflik memanas di Israel dan Palestina. Indonesia menyatakan sangat prihatin dengan meningkatnya eskalasi konflik antara Palestina-Israel.

Indonesia juga mendesak agar tindakan kekerasan dihentikan untuk menghindari bertambahnya korban manusia.

"Akar konflik tersebut, yaitu pendudukan wilayah Palestina oleh Israel harus diselesaikan, sesuai parameter yang sudah disepakati PBB," kata Kemenlu dalam keterangannya.

Sementara itu, Juru Bicara Kemenlu Lalu Muhammad Iqbal menyatakan fokus pemerintah Indonesia saat ini adalah situasi kemanusiaan, khususnya mendorong upaya menghentikan eskalasi kekerasan dan menghindari jatuhnya lebih banyak korban sipil.

Iqbal menyatakan, Menlu RI Retno L. P. Marsudi terus berkomunikasi dengan sejumlah negara dan organisasi internasional untuk mengupayakan penghentian kekerasan.

Pada tanggal 9 Oktober lalu, Menlu juga membahas hal ini dengan Menlu Brazil yang sedang menjadi Presiden Dewan Keamanan PBB.

Terkait dengan kondisi WNI, pemerintah Indonesia telah menyusun rencana kontigensi evakuasi WNI dengan beberapa skenario situasi.

"Saat ini Pemerintah, melalui KBRI Amman, KBRI Beirut dan KBRI Kairo sedang berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mengevakuasi WNI yang berada di wilayah Palestina, khususnya 10 orang WNI yang berada di Jalur Gaza," jelas Iqbal.

Tercatat hingga Senin (9/10/2023), jumlah korban tewas akibat konflik Israel dan Hamas di Jalur Gaza mencapai 1.500 jiwa.

Kementerian Kesehatan Palestina menyebut korban tewas dari pihaknya mencapai 687 orang, sementara 3.727 lainnya mengalami luka-luka.

Di sisi lain, Pemerintah Israel mengeklaim korban tewas melonjak hingga lebih dari 800 orang. Sementara PBB menyebut sebanyak lebih dari 123.000 orang harus mengungsi akibat konflik ini.

https://nasional.kompas.com/read/2023/10/10/15055191/soal-konflik-israel-hamas-hasto-tegaskan-pdi-p-dukung-sikap-pemerintah-ri

Terkini Lainnya

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke