Salin Artikel

Soal Tudingan "Obok-obok" Serikat Pekerja, Sudirman Said: Kami Tak Ingin Ganggu Kedaulatan Partai Buruh

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara Anies Baswedan, Sudirman Said mengklarifikasi tudingan Presiden Partai Buruh Said Iqbal yang menyebutnya "mengobok-obok" serikat pekerja.

Adapun Said Iqbal mengeklaim bahwa preseden tersebut menjadi salah satu alasan partainya mengeliminasi Anies dari daftar kandidat yang mungkin didukung pada Pilpres 2024.

"Kami tidak punya niat perbuatan untuk mengganggu kedaulatan Partai Buruh," ujar Sudirman dalam jumpa pers di Rumah Koalisi Perubahan, Jakarta Selatan, Sabtu (16/9/2023).

"Dukungan rekan-rekan buruh terhadap Pak Anies itu dengan Bang Muhaimin (Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar) semata-mata karena mereka, para pemimpinnya di gerakan buruh, cocok dengan isunya Pak Anies Baswedan," tambahnya.

Sudirman mengatakan, dukungan yang diberikan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) kepada pasangan ini merupakan akumulasi aspirasi yang dihimpun dari daerah.

"Jadi kami itu datang ke berbagai deklarasi itu karena diundang, tidak ada usaha atau niat untuk mengganggu soliditas dari teman-teman buruh. Dan Mas Said Iqbal pimpinan Partai Buruh kita hormati," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Partai Buruh telah mengeliminasi Anies Baswedan sebagai salah satu sosok yang dinominasikan sebagai bakal calon presiden untuk mereka dukung pada Pilpres 2024. Said Iqbal menyebutnya sebagai hasil rapat presidium pada Senin (11/9/2023).

"Keputusan rapat presidium kemarin 11 September 2003, nama Anies Baswedan dieliminasi (dari dukungan sebagai Capres 2024) berdasarkan organ struktur partai dan organ pendiri partai," ucap Iqbal dalam jumpa pers virtual pada Rabu (13/9/2023).

Iqbal menuturkan, ada dua alasan yang mendasari sikap partai berkelir jingga tersebut.

Pertama, Sudirman Said dituding telah "mengobok-obok" Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), organisasi besutan Iqbal dan Serikat Pekerja Nasional (SPN).

"Setiap organisasi kami beda, kalau kawan-kawan mendengar satu serikat buruh memberikan dukungan kepada Mas Anies misal, percaya sama saya itu bounding ke bawah, elite. Itu elite karena saya tahu benar, karena semua organisasi serikat buruh itu apolitik dalam AD/ART-nya, jadi dalam konstitusi serikat buruh apolitik," kata Iqbal.

Kedua, Partai Buruh menilai bahwa Anies telah ambil bagian dalam pengkhianatan terhadap Partai Demokrat yang semula mendukung pencapresan Anies dan mendadak ditikung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang menyorongkan nama Muhaimin Iskandar.

"Kawan-kawan buruh berpendapat, belum jadi presiden saja sudah tidak amanah. Kawan seiring dan sejalan, sejauh berita-berita yang kami dapat, sudah ditusuk dari belakang. Itu belum jadi presiden, apalagi nanti jadi presiden," ujar Iqbal.

Sebelumnya, Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Buruh menelurkan empat nama bakal calon presiden untuk dibawa ke konvensi partai, yaitu eks Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, jurnalis Najwa Shihab, dan Said Iqbal.

Namun demikian, pada Juli, nama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto turut masuk dalam daftar. Iqbal mengeklaim, munculnya nama Prabowo muncul belakangan hasil aspirasi dari jajaran di daerah.

"Dengan demikian kami punya lima calon yaitu Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Said Iqbal, dan Najwa Shihab," ujar Iqbal, 31 Juli 2023.

https://nasional.kompas.com/read/2023/09/16/14580891/soal-tudingan-obok-obok-serikat-pekerja-sudirman-said-kami-tak-ingin-ganggu

Terkini Lainnya

100.000-an Jemaah Umrah Belum Kembali, Beberapa Diduga Akan Berhaji Tanpa Visa Resmi

100.000-an Jemaah Umrah Belum Kembali, Beberapa Diduga Akan Berhaji Tanpa Visa Resmi

Nasional
KPU Bantah 16.000 Lebih Suara PPP Hilang di Sumut

KPU Bantah 16.000 Lebih Suara PPP Hilang di Sumut

Nasional
Tata Kelola Makan Siang Gratis

Tata Kelola Makan Siang Gratis

Nasional
Sandiaga Sebut Pungli di Masjid Istiqlal Segera Ditindak, Disiapkan untuk Kunjungan Paus Fransiskus

Sandiaga Sebut Pungli di Masjid Istiqlal Segera Ditindak, Disiapkan untuk Kunjungan Paus Fransiskus

Nasional
Pakar Ingatkan Jokowi, Pimpinan KPK Tidak Harus dari Kejaksaan dan Polri

Pakar Ingatkan Jokowi, Pimpinan KPK Tidak Harus dari Kejaksaan dan Polri

Nasional
Kritik Haji Ilegal, PBNU: Merampas Hak Kenyamanan Jemaah

Kritik Haji Ilegal, PBNU: Merampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Jokowi Puji Pelayanan Kesehatan di RSUD Baharuddin Kabupaten Muna

Jokowi Puji Pelayanan Kesehatan di RSUD Baharuddin Kabupaten Muna

Nasional
KPK Siap Hadapi Gugatan Praperadilan Gus Muhdlor Senin Hari Ini

KPK Siap Hadapi Gugatan Praperadilan Gus Muhdlor Senin Hari Ini

Nasional
Jasa Raharja Santuni Semua Korban Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang  

Jasa Raharja Santuni Semua Korban Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang  

Nasional
Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Soal Waktu, Komunikasi Tidak Mandek

Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Soal Waktu, Komunikasi Tidak Mandek

Nasional
Bus Rombongan Siswa SMK Terguling di Subang, Kemendikbud Minta Sekolah Prioritaskan Keselamatan dalam Berkegiatan

Bus Rombongan Siswa SMK Terguling di Subang, Kemendikbud Minta Sekolah Prioritaskan Keselamatan dalam Berkegiatan

Nasional
Saat DPR Bantah Dapat Kuota KIP Kuliah dan Klaim Hanya Distribusi...

Saat DPR Bantah Dapat Kuota KIP Kuliah dan Klaim Hanya Distribusi...

Nasional
Hari Kedua Kunker di Sultra, Jokowi Akan Tinjau RSUD dan Resmikan Jalan

Hari Kedua Kunker di Sultra, Jokowi Akan Tinjau RSUD dan Resmikan Jalan

Nasional
Serba-serbi Isu Anies pada Pilkada DKI: Antara Jadi 'King Maker' atau Maju Lagi

Serba-serbi Isu Anies pada Pilkada DKI: Antara Jadi "King Maker" atau Maju Lagi

Nasional
Diresmikan Presiden Jokowi, IDTH Jadi Laboratorium Pengujian Perangkat Digital Terbesar dan Terlengkap Se-Asia Tenggara

Diresmikan Presiden Jokowi, IDTH Jadi Laboratorium Pengujian Perangkat Digital Terbesar dan Terlengkap Se-Asia Tenggara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke