JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengungkapkan, ada empat hal berbeda dari pelaksanaan upacara peringatan kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada tahun ini.
Misalnya, kirab bendera pusaka yang biasanya dilakukan dari Monumen Nasional (Monas) langsung ke Istana Merdeka akan mempunyai rute berbeda, yakni berbelok melalui Jalan Medan Merdeka Barat.
"Kami harapkan masyarakat juga bisa melihat (kirab bendera pusaka) di dalam Monas maupun di sepanjang Jalan Medan Merdeka Barat," kata Heru dalam konferensi pers, Senin (31/7/2023).
Heru menuturkan, rute kirab bendera pusaka akan dimulai dari cawan Monas menuju Patung Kuda Arjuna Wijaya di persimpangan ujung selatan Jalan Medan Merdeka Barat.
Kemudian, kirab akan melintasi Jalan Medan Merdeka Barat ke arah utara menuju Istana Merdeka sebelum dimulainya upacara peringatan detik-detik proklamasi.
"Kami sesuaikan waktunya tentu lebih pagi lagi 1 jam, tepatnya 40 menit kami majukan kirab itu karena jaraknya bertambah," ujar Heru.
Heru melanjutkan, dalam upacara nanti, akan ada pertunjukan flypass atau akrobat pesawat dari masing-masing matra TNI.
Hal ini berbeda karena biasanya hanya pesawat dari TNI Angkatan Udara yang menunjukkan kebolehannya.
Perbedaan ketiga, kata Heru, akan ada panggung hiburan di lapangan Monas yang dapat menjadi tempat masyrakat menyaksikan jalannya upacara.
"Kami menyiapkan tempat dan stage sehingga mereka yang tidak bisa sempat untuk diundang di Istana bisa (menikmati) keramaian itu ikut di Monas," kata Penjabat Gubernur DKI Jakarta itu.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga akan memasang videotron di kawasan Bundaran Hotel Indonesia supaya masyarakat bisa menyaksikan jalannya upacara dari tempat tersebut.
Kemeriahan peringatan kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia tidak akan berakhir dengan upacara penurunan bendera dan kembalinya bendera pusaka ke Monas seperti tahun-tahun sebelumnya.
Sebab, akan ada acara hiburan yang digelar di Monas hingga malam hari. Acara tersebut akan diwarnai pertunjukan tarian, musik, hingga pesta kembang api.
Selain hal-hal baru di atas, berbagai jenis hiburan akan tetap disuguhkan di istana sebelum dan sesudah upacara peringatan proklamasi.
Pihak Istana ingin masyarakat dapat mengikuti upacara dengan suasana cair dan penuh sukacita meski tetap berkaidah pada norma-norma kekhidmatan.
"Mungkin tahun lalu ada kejutan dari seorang Farel, tahun ini ditunggu saja pasti akan ada kejutan juga. Kita lihat siapa yang hadir, jangan lupa bersiap berjoget besama di istana 17 Agustus," kata Deputi Pers, Protokol, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.
Adapun upacara peringatan kemerdekaan tahun ini tidak lagi digelar secara virtual maupun hibrida setelah Indonesia memasuki masa endemi Covid-19.
Pihak Istana Kepresidenan menyediakan 8.000 undangan untuk mengikuti upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan pada pagi hari maupun upacara penurunan bendera pada sore harinya.
"Kami full undangan secara fisik, jumlahnya kurang lebih pagi hari 8.000, sore harinya seperti itu," kata Heru.
Masyarakat yang ingin mengikuti upacara di istana dapat mendaftarkan diri lewat situs pandang.istanapresiden.go.id yang akan diluncurkan dalam waktu dekat.
https://nasional.kompas.com/read/2023/07/31/18322481/ada-4-hal-berbeda-pada-upacara-17-agustus-tahun-ini-di-istana-apa-saja