Salin Artikel

Kisah Celana Pendek dan Seloroh Gus Dur Usai Dimakzulkan...

JAKARTA, KOMPAS.com - Terdapat sebuah momen yang menjadi ikonik dalam peristiwa Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang menerbitkan dekrit pada 22 tahun lalu.

Momen itu adalah ketika Gus Dur menyapa para pendukungnya yang berkumpul di Istana Merdeka pada malam hari dengan mengenakan hanya mengenakan kaus berkerah dan celana pendek.

Kondisi politik pada masa pemerintahan Gus Dur saat itu memang penuh gejolak.

Pada 23 Juli 2001 dini hari, Yahya Cholil Staquf yang masih menjabat sebagai juru bicara kepresidenan membacakan dekrit presiden.

Isi dekrit itu terdiri dari 3 perintah, yaitu pembubaran MPR/DPR, mengembalikan kedaulatan ke tangan rakyat dengan mempercepat pemilu dalam waktu satu tahun, dan membekukan Partai Golkar sebagai bentuk perlawanan terhadap Sidang Istimewa MPR.

Dekrit itu menjadi puncak ketegangan politik antara Gus Dur dengan sejumlah faksi di MPR/DPR.

Akibat hal itu pula masa pemerintahan Gus Dur yang singkat berakhir.

Gus Dur mulai menjabat sebagai presiden pada 20 Oktober 1999 sampai 23 Juli 2001.

Pada siang harinya dekrit itu dilawan oleh MPR yang saat itu dipimpin oleh Amien Rais.

MPR pun sepakat mencabut mandat presiden yang diberikan kepada Gus Dur. Alhasil saat itu juga Gus Dur dilengserkan dari kursi kepresidenan. Amarah para pendukung Gus Dur pun semakin meletup-letup.

Di sisi lain, para pendukung Gus Dur terus berdatangan dari luar Jakarta. Bahkan mereka berikrar siap mengorbankan nyawa mempertahankan Gus Dur yang dianggap dizalimi oleh kekuatan politik seterunya.

Menurut paparan eks jurnalis Kompas, Joseph Osdar, dalam buku "Sisi Lain Istana", pada saat itu kebuntuan konflik antara Gus Dur dan MPR/DPR nampaknya sudah mencapai titik puncak.

Guna menenangkan massa pendukungnya, pada malam hari usai dilengserkan, Gus Dur kemudian muncul dari dalam Istana.

Saat itu sekitar pukul 20.48 WIB, Gus Dur keluar dari Istana menemui para pendukungnya dengan dituntun oleh sang putri sulung, Zannuba Ariffah Chafsoh atau kerap disapa Yenny Wahid.

Dari rekaman kamera awak media nampak Gus Dur juga ditemani oleh sejumlah staf khusus. Selain gestur, hal yang menarik perhatian saat itu adalah pakaian yang dikenakan Gus Dur, yakni kaus kerah warna abu-abu dan celana pendek bermotif.

Dalam kesempatan itu Gus Dur sempat melambaikan tangan ke arah para pendukungnya yang berkumpul di pinggiran utara lapangan Monas, Jakarta.

Menurut Osdar, sebelum momen yang menjadi sejarah itu terjadi, Gus Dur sebenarnya sempat menyapa para pendukungnya dengan mengenakan pakaian yang lebih formal.

Ternyata momen itu tidak terpantau awak media. Alhasil dia pun mengulanginya meski sudah berganti pakaian.

Gus Dur dan keluarganya lantas keluar dari Istana 3 hari setelah dimakzulkan oleh MPR.

Para pendukungnya merangsek ke halaman Istana mengiringi kepergian Gus Dur. Suasana saat itu sangat mengharukan.

Sebelum pulang, Gus Dur sempat singgah ke Monas dan berorasi di hadapan para pendukungnya. Setelah itu dia terbang ke Amerika Serikat.

Beberapa saat setelah dilengserkan, Gus Dur sempat diwawancara terkait seputar peristiwa itu. Menurut Gus Dur, tidak ada yang keliru ketika dia menyapa para pendukungnya hanya dengan mengenakan pakaian sederhana.

"Itu lebih baik daripada tidak pakai celana," kata Gus Dur.

Gus Dur kemudian kembali ke rumahnya di Ciganjur, Jakarta Selatan, pada Agustus 2001 selepas melawat ke AS.

Di sana dia kembali disambut oleh para pendukungnya yang membentangkan spanduk “Selamat datang kembali di Istana rakyat”.

https://nasional.kompas.com/read/2023/07/24/11424931/kisah-celana-pendek-dan-seloroh-gus-dur-usai-dimakzulkan

Terkini Lainnya

KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

Nasional
Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Nasional
Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Nasional
Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Nasional
Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Nasional
Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Nasional
Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Nasional
Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Nasional
Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Nasional
Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Nasional
Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Nasional
[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

Nasional
Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Nasional
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Nasional
Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke