Mardani menganggap pernyataan itu muncul karena Luhut merupakan bagian dari pemerintahan saat ini.
“Monggo saja, Pak Luhut kan ada dalam pemerintahan. Wajar kalau melihat semua baik,” ujar Mardani dihubungi Kompas.com, Jumat (21/7/2023).
Namun, ia mengatakan, PKS mempunyai pandangan yang berbeda. Mardani optimistis gerakan perubahan bisa diterima oleh publik.
“Jadi monggo saja (berkomentar). Kami akan terus mengajak masyarakat dengan (kampanye) 2024 gerakan perubahan untuk Indonesia yang adil dan sejahtera,” ucap dia.
Sebab, menurut Mardani, masih banyak persoalan negara yang belum bisa diselesaikan oleh pemerintah.
“Kami melihat masih banyak catatan. (Misalnya) kualitas pertumbuhan ekonomi, ketimpangan dan ketidakadilan masih nyata dan terasa. Sektor industri dan manufaktur kita belum tumbuh, belum lagi, kualitas pendidikan dan kesehatan,” papar dia.
Sebelumnya, Luhut menyatakan tak khawatir narasi perubahan yang dibawa oleh Anies Baswedan dan pendukungnya bakal meluas.
Ia yakin, masyarakat saat ini sudah puas dengan kinerja pemerintah, sehingga gerakan perubahan tak bakal laku dijual.
"Kita ini jangan membuat yg sudah bagus itu jadi terlambat, jadi prosesnya jadi lambat hanya karena ambisi kita pingin jadi sesuatu, enggak usah, banyak cara kita lain begitu lho," ujar Luhut di program Rosi Kompas TV, Kamis (20/7/2023).
https://nasional.kompas.com/read/2023/07/21/16233071/luhut-anggap-narasi-perubahan-tak-laku-pks-wajar-dia-di-dalam-pemerintahan