Kepala Badan Pembinaan Jaringan dan Konstituen (BPJK) DPP Partai Demokrat Umar Arsal mengatakan aksi tersebut merupakan bentuk keresahan para kader dan simpatisan.
“Insya Allah akan kita laksanakan setiap minggu karena kegelisahan dari para kader dan para relawan, termasuk, masyarakat yang gelisah soal belum pastinya keputusan MA soal Partai Demokrat ini sangat mengganggu,” tutur Arsal di kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta, Jumat (16/6/2023).
Ia mengungkapkan aksi cap darah hari ini hanya diikuti oleh para kader dan simpatisan di wilayah Jakarta.
Nantinya, aksi tersebut bakal disusul pula oleh para kader yang berada di luar wilayah Jakarta.
“Insya Allah (diikuti) dari daerah juga. Tiap minggu akan seperti ini,” ucapnya.
Diketahui, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan bahwa langkah yang dilakukan Moeldoko merupakan upaya pihak berkuasa untuk mengganggu kelompok yang bertentangan.
Pasalnya, saat ini Demokrat merupakan partai politik (parpol) yang mengambil posisi sebagai oposisi pemerintah.
Di sisi lain, MA belum memutuskan siapa saja hakim agung yang dipilih untuk mempersidangkan PK tersebut.
Adapun konflik antara Partai Demokrat dan Moeldoko terjadi medio 2021 ketika sejumlah kader melakukan kongres luar biasa (KLB) di Deli Serdang.
Namun, AD/ART kubu Moeldoko tak diterima oleh Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).
Kemenkumham tetap menyatakan bahwa kepengurusan Partai Demokrat yang sah berada di bawah kepemimpinan AHY.
https://nasional.kompas.com/read/2023/06/16/16195081/lawan-pk-moeldoko-aksi-cap-darah-kader-demokrat-berlanjut-hingga-putusan-ma