Salin Artikel

Survei Litbang "Kompas": Elektabilitas Ganjar Ungguli Prabowo dan Anies dalam Simulasi 3 Nama Capres

Tingkat elektoral Ganjar menjadi yang tertinggi saat ini jika berkontestasi dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Dalam simulasi tersebut, Ganjar dipilih oleh 40 persen responden, sementara Prabowo dipilih oleh 36,8 persen responden, dan Anies didukung oleh 23,2 persen responden.

“Dengan hasil ini dapat dikatakan Ganjar dan Prabowo akan lolos ke putaran kedua kalau pemilu dilakukan saat ini,” ujar peneliti Litbang Kompas Bambang Setiawan dikutip dari Harian Kompas edisi Rabu (24/5/2023).

Bambang mengungkapkan, tingkat elektabilitas Prabowo pada simulasi 3 nama capres masih sulit mengungguli Ganjar karena suara Prabowo dan Sandiaga Uno pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 sebagian beralih ke Anies.

“(Pemilih Prabowo-Sandi) sebanyak 54 persen tetap mendukung Prabowo saat ini dan 36,6 persen mendukung Anies,” ujarnya.

Namun, Bambang mengatakan, upaya Prabowo melakukan konsolidasi pada pemilihnya di Pilpres 2019 sudah lebih baik saat ini.

Pasalnya, angka pendukung Prabowo-Sandi yang saat ini mendukung Prabowo meningkat jika dibandingkan survei Litbang Kompas pada Januari 2023.

“Dibandingkan Januari lalu dengan hanya 40 persen suara yang dapat diraih dari bekas pemilihnya dalam Pilpres 2019, saat ini Prabowo makin berhasil melakukan konsolidasi sehingga ada penambahan 14 persen dari ceruk pemilih lamanya,” kata Bambang.

Oleh karenanya, pada simulasi tersebut margin of error berada di angka 3 persen.

Adapun secara keseluruhan survei Litbang Kompas dilakukan dengan tatap muka yang melibatkan 1.200 responden.

Para responden dipilih secara acak dengan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi. Metode ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error lebih kurang 2,83 persen.

https://nasional.kompas.com/read/2023/05/24/05140161/survei-litbang-kompas-elektabilitas-ganjar-ungguli-prabowo-dan-anies-dalam

Terkini Lainnya

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke