Salin Artikel

Gus Imin Sebut Dana Desa Telah Berdampak Besar bagi Masyarakat

KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan, dana desa (DD) telah membawa dampak yang besar bagi masyarakat Indonesia. Dana desa bahkan menjadi suatu capaian yang membanggakan bagi Indonesia.

Ia mengungkapkan, sejak pertama kali diluncurkan, program tersebut menjadi salah satu tonggak kemandirian dari pembangunan masyarakat. Berkat adanya DD, desa tidak lagi dianggap sebagai daerah pinggiran, tetapi sebagai beranda depan pembangunan.

"Desa terbukti telah mampu mengelola dana desa dengan baik, untuk pembangunan desa sebagaimana amanat Undang-undang (UU) Desa Nomor 6 Tahun 2014. Saat ini semua percaya bahwa desa mampu mengelola anggaran desa dengan baik," kata pria yang akrab disapa Gus Imin itu melalui keterangan persnya, Jumat (19/5/2023).

Pernyataan tersebut disampaikan Gus Imin saat menjadi keynote speaker pada seminar bertajuk “Advokasi Kebijakan Pembangunan Desa dan Perdesaan dalam Kerangka UU Desa” di Ujungsemi, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah (Jateng), Kamis (18/5/2023).

Gus Imin mengatakan, semua pihak bisa melihat apa yang telah desa lakukan selama masa pandemi Covid-19. Salah satunya adalah berbagai bantuan sosial (bansos) yang diambil dari dana desa.

"(Pembagian bansos) harus dilakukan secara cepat dan tepat sasaran lewat dana desa. Dengan ini, dana desa terbukti menjadi bantalan ekonomi yang kuat di tengah krisis yang dihadapi negara. Hal itu tidak lepas dari pengelolaan dan penyaluran yang baik dari seluruh kepala desa se-Indonesia,” tutur Gus Imin.

Oleh karenanya, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menyebut bahwa pembangunan akan sukses jika dana desa dapat tersalurkan pada tingkat yang paling ujung dari pembangunan, yaitu di desa.

"Jadi semakin banyak dana desa yang dikucurkan, kemakmuran akan semakin terwujud," kata Gus Imin.

Perlu diketahui, seminar tersebut yang dihadiri sejumlah stakeholder desa yang terdiri kepala desa (kades) dan pendamping lokal desa yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pendamping Lokal Desa se-Jateng.

Pada kesempatan itu, Gus Imin menanyakan kesanggupan para kepala desa dalam mengelola dana desa sebesar Rp 5 miliar.

“Jika nanti dana desa menjadi Rp 5 miliar itu masih enteng, tetapi jika Rp 10 miliar tentu membutuhkan kecerdasan daripada kepala desa untuk mengelolanya,” imbuh Gus Imin.

Dampak positif UU Desa

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal (Dirjen) Pembangunan Desa dan Pedesaan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT), Sugito mengatakan bahwa desa banyak menghasilkan perkembangan setelah sembilan tahun adanya UU Desa.

Perkembangan tersebut, kata dia, baik dalam upaya menuju kemandirian maupun penguatan sumber daya masyarakat desa dengan memanfaatkan dana desa sebagai instrumen pendukung atas permasalahan yang dihadapi oleh desa.

Sugito menyebutkan bahwa dana desa menjadi suatu hal penting dan strategis.

Sejak perkembangannya pada 2015, kata dia, dana desa yang diterima rata-rata desa sebesar Rp 280,3 juta atau Rp 20,67 triliun yang diluncurkan. Pengucuran dana desa saat ini telah meningkat sebesar Rp 70 triliun atau rata-rata berkisar Rp 1 miliar per desa.

“Pengelolaan dana desa itu telah menghasilkan banyak sekali hasil di berbagai aspek di antaranya peningkatan kualitas hidup dan pengembangan ekonomi desa seperti sarana-prasarana desa, jalan, jembatan dan desa wisata yang ada di sini," ujar Sugito.

https://nasional.kompas.com/read/2023/05/19/10431231/gus-imin-sebut-dana-desa-telah-berdampak-besar-bagi-masyarakat

Terkini Lainnya

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Nasional
Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Nasional
Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke