Mengapresiasi Manajemen Mudik 2023

Persoalan kemacetan lalu lintas di Pelabuhan Merak dan Jalan tol (segmen Cikampek dan Kalikangkung) pada 2022 lalu telah menjadi warning bahwa ada persoalan di sektor transportasi yang harus ditangani serius oleh pemerintah dan seluruh stakeholders pada tahun selanjutnya.

Persiapan panjang yang dilakukan oleh pihak kepolisian dan Kementerian Perhubungan bersama jajaran, serta pelaku jasa transportasi lainnya seperti ASDP, Damri, PT KAI, Pelindo, Pelni, Organda dan sektor penerbangan, hasilnya sudah dapat masyarakat rasakan pada Lebaran 2023.

Skenario manajemen transportasi darat, laut, dan udara sudah membuahkan hasil yang layak untuk diapresiasi.

Khusus untuk penyeberangan, PT ASDP, kepolisian, dan Kemenhub sudah bekerja sama dengan baik. Sempat ada kekhawatiran akan muncul persoalan serupa dengan kejadian lalu lintas pada 2022, di Pelabuhan Merak.

Berbagai langkah taktis yang sudah disusun sempat menimbulkan kecemasan, apakah akan mencegah terjadinya kemacetan lalu lintas serupa 2022 lalu?

Namun tampaknya tidak ada masalah seperti tahun lalu. Di Merak, pengaktifan pelabuhan Ciwandan untuk mengangkut sepeda motor dan kendaraan logistik sangat memberikan dampak besar pada kelancaran di Pelabuhan Merak.

Ditambah dengan skenario penambahan kapasitas angkut, penerapan delay system dan manajemen lalin, telah membuahkan hasil.

Di kawasan Banten dan Lampung, jajaran kepolisian bersama pengelola jalan tol, PT ASDP, dan Kemenhub, sudah menerapkan rekayasa lalu lintas yang tertib seperti tahun lalu yang sudah diuji coba di Bakauheni.

Sehingga, kelancaran lalu lintas di Pelabuhan Merak dan sekitarnya, termasuk di segmen jalan raya di Bandarjaya dan Terbanggi, juga bisa terkelola dengan baik.

Bahwa pada waktu tertentu ada tekanan arus volume kendaraan yang sangat masif sehingga menurunkan LOS (level of service) jalan, itu ada benarnya. Namun masih dalam kondisi wajar.

Hal ini juga tidak mengurangi penilaian manajemen lalu lintas pada 2023 jauh lebih baik dari sebelumnya.

Meskipun sempat ada dua insiden yang mengganggu perhatian masyarakat terhadap capaian mudik di Lampung, yaitu isu kerusakan jalan di Lampung dan adanya kendaraan tertentu yang diprioritaskan naik ke kapal di tengah panjangnya antrean kendaraan pemudik di Pelabuhan Bakauheni.

Kita berharap persoalan semacam ini tidak lagi terjadi pada masa yang akan datang.

Pemda Lampung harus sangat agresif mencari pembiayaan untuk memperbaiki semua kerusakan jalan provinsi di wilayah Lampung. Sehingga kritik netizen tidak muncul dan mencoreng nama Lampung.

Hal ini juga memberikan keyakinan pada pemudik bahwa perjalanan mereka melintasi Sumatera dan Jawa tidak akan terganggu “kerusakan jalan” sebagaimana yang disuarkan oleh media sosial.

Untuk isu kendaraan penyerobot di Pelabuhan Bakauheni, aparat setempat perlu dengan bijak mengelola agar tidak lagi terjadi pada masa depan ketika ada antrean panjang pengendara lainnya.

Setidaknya, perlu ada skenario tertentu untuk melaksanakan protap. Juga perlu menginformasikan kepada pengendara lain jika memang pergerakan kendaraan tertentu bersifat khusus. Sehingga tidak menimbulkan kecurigaan pemudik kepada aparat di lapangan.

Sekali lagi, kejadian berupa kemacetan lalu lintas esktrem pada Lebaran 2022 di penyeberangan Selat Sunda dan jalan tol telah memberikan pelajaran penting pada pemerintah untuk merancang perbaikannya.

Persiapannya dilakukan secara penuh sejak Januari 2023, dan hasilnya sudah dibuktikan dengan membaiknya manajemen lalu lintas pada Lebaran 2023.

Koordinasi dan saling percaya menjadi prinsip penting penanganan masalah. Identifikasi permasalahan perlu dilakukan secara mendalam untuk melihat aliran volume (flow) dan titik persilangan lalu lintas (crossing) ada di mana saja.

Rekayasa yang dilakukan pada semua ruas jalan sepanjang jalan tol sudah sangat baik berbasis pada eksperimen dan pemodelan komputerisasi.

Adapun untuk di penyeberangan Selat Sunda, rekayasa berbasis pada peningkatan kapasitas angkut kapal, penyiapan penampungan baru di pelabuhan, dan rekayasa lalin di kawasan Merak dan Bakauheni (termasuk di Pelabuhan Ciwandan dan Pelabuhan Panjang) sudah dilakukan cukup detail.

PT ASDP bahkan sudah menyiapkan perhitungan kapasitas angkut dengan berbagai pendekatan, yang hasilnya dibahas bersama Dirjen Hubdat Kemenhub RI dan stakeholders lainnya.

Capaian dalam tata kelola transportasi masa Lebaran 2023 menjadi penanda bahwa kemampuan adaptasi semua pihak sangat baik.

Semua memang sangat bergantung kepada kepemimpinan untuk menggerakan sumber daya agar fokus pada penyelesaian masalah.

Capaian tahun ini sangat layak diapresiasi mengingat apa yang terjadi pada tahun lalu. Dan karena isu mudik mampu pemerintah selesaikan, selanjutnya masuk ke tantangan baru untuk melakukan perbaikan transportasi publik dengan cepat dan presisi.