Salin Artikel

Naik Turun Elektabilitas Ganjar: Lama Pimpin Klasemen Survei Capres, Anjlok karena Piala Dunia U20

JAKARTA, KOMPAS.com - PDI Perjuangan resmi mengumumkan nama Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres) untuk Pemilu 2024.

Deklarasi pencapresan Ganjar diumumkan oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/4/2023).

“Pada jam 13.45, dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, menetapkan saudara Ganjar Pranowo, sekarang adalah Gubernur Jawa Tengah, sebagai kader dan petugas partai, untuk ditingkatkan penugasannya sebagai calon presiden Republik Indonesia dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan,” kata Megawati.

Setelah mengumumkan Ganjar sebagai bakal capres, PDI-P langsung menginstruksikan kadernya di seluruh daerah untuk memenangkan Pemilu Presiden dan Pemilu Legislatif 2024.

Ganjar sejak lama memang digadang-gadang sebagai kandidat capres terkuat. Namanya menjuarai survei elektabilitas berbagai lembaga.

Angka elektoral Gubernur Jawa Tengah itu tembus 20 persen, salip menyalip dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan mengungguli mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Meski demikian, butuh waktu buat Ganjar sampai ke puncak elektabilitas. Bahkan, belakangan angka elektoral mantan anggota DPR RI itu sempat mengalami penurunan.

Unggul

Nama Ganjar mulai mengungguli survei elektabilitas berbagai lembaga sejak akhir tahun 2021.

Sebelumnya, survei elektabilitas kandidat capres berulang kali dimenangi oleh Prabowo. Sementara, nama Anies nyaris konsisten di urutan ketiga.

Survei Litbang Kompas yang dirilis 18 Oktober 2021 misalnya, memperlihatkan elektabilitas Ganjar dan Prabowo imbang di angka 13,9 persen.

Dari hari ke hari, elektabilitas keduanya merangkak naik. Namun, angka elektoral Ganjar melesat lebih cepat dari Prabowo.

Ini tampak dari survei Poltracking yang dirilis 25 Oktober 2021. Survei Poltracking periode tersebut mencatat, elektabilitas Ganjar sebesar 18,2 persen.

Sementara, elektabilitas Prabowo tak terpaut jauh yaitu 17,1 persen, lalu Anies Baswedan 10,2 persen.

Survei Charta Politika yang dirilis 20 Desember 2021 juga memperlihatkan tren yang sama. Ganjar unggul dengan elektabilitas 30,2 persen.

Diikuti Prabowo dengan elektoral 22 hingga 26 persen, lalu Anies dengan elektabilitas 17 hingga 23 persen.

Selama berbulan-bulan, survei elektabilitas capres menunjukkan urutan yang sama. Namun, pada akhir 2022 lalu, elektabilitas Prabowo sempat tersalip Anies.

Ini ditunjukkan oleh survei Charta Politika yang dirilis akhir November 2022. Saat itu, elektabilitas Ganjar tercatat 32,6 persen.

Diikuti oleh Anies dengan elektabilitas 23,1 persen, lalu Prabowo yang elektabilitasnya tak terpaut jauh yakni 22,0 persen.

Hasil jajak pendapat Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dirilis 21 Desember 2022 juga demikian. Elektabilitas Ganjar tercatat sebesar 26,5 persen, lalu Anies 18,6 persen, dan Prabowo 16,8 persen.

Namun, awal tahun 2023, Prabowo berhasil menyalip Anies. Dengan demikian, bursa kandidat capres kembali menempatkan Ganjar di urutan pertama, Prabowo di urutan kedua, dan Anies di urutan ketiga.

Survei Litbang Kompas yang dirilis 22 Februari 2023 mencatat, Ganjar memimpin klasemen bursa capres dengan elektabilitas 23,2 persen.

Sementara, Prabowo mencatatkan elektoral 18,1 persen, lalu Anies mengantongi elektabilitas 17,6 persen.

Anjlok

Namun demikian, belakangan elektabilitas Ganjar jeblok. Hasil jajak pendapat Lembaga Survei Indonesia (LSI) mencatat, elektabilitas Ganjar berangsur turun sejak Februari 2023.

Pada survei Januari 2023, Ganjar mengantongi elektoral 36,3 persen. Angka tersebut sedikit turun pada Februari 2023 menjadi 35,0 persen.

Pada survei April 2023, elektabilitas Ganjar merosot signifikan sekitar 8,1 persen menjadi 26,9 persen.

Di saat bersamaan, elektabilitas Prabowo mengalami kenaikan. Pada Januari 2023, elektoral Menteri Pertahanan itu menyentuh angka 23,2 persen.

Lalu naik menjadi 26,7 persen pada Februari 2023, dan melonjak menjadi 30,3 persen pada April 2023.

Raihan elektoral tersebut menempatkan Prabowo sebagai kandidat capres di urutan nomor satu, menggeser nama Ganjar. 

Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan mengatakan, ada sejumlah faktor yang menyebabkan elektabilitas Ganjar merosot. Salah satunya, sinyal dukungan atau endorsement yang berulang kali dimunculkan Presiden Joko Widodo terhadap Prabowo.

Karena kerapnya Prabowo di-endorse Jokowi, sebagian massa presiden perlahan mulai berpindah ke Prabowo, tak lagi semata-mata di pihak Ganjar.

Oleh publik, Ganjar dinilai menjadi salah satu penyebab Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) mencopot Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 karena sempat lantang menolak kepesertaan Timnas Israel.

“Dilanjutkan dengan peristiwa kekecewaan piala dunia, maka klop itu (suara Ganjar menurun)," kata Djayadi dalam rilis survei daring, Minggu (9/4/2023).

Survei LSI itu sejalan dengan hasil jajak pendapat terbaru Indikator Politik Indonesia. Menurut survei, elektabilitas Ganjar tercatat 19,8 persen.

Angka tersebut turun 7-8 persen dari survei sebelumnya. Pada survei periode Maret 2023, elektabilitas Ganjar mencapai 27,7 persen.

Survei yang sama juga mencatat, Prabowo berada di urutan wahid dengan elektabilitas 22,2 persen. Lalu, Anies di urutan ketiga dengan angka elektoral 15,9 persen.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengungkapkan, turunnya elektabilitas Ganjar ada kaitannya dengan pembatalan Piala Dunia U20 di Indonesia.

Menurut Burhanuddin, suara Ganjar hanya dominan di kalangan responden yang tidak tahu bahwa FIFA membatalkan status tuan rumah Indonesia untuk Piala Dunia U20 2023.

“35 persen Ganjar dipilih di kalangan mereka yang tidak tahu FIFA sudah membatalkan Piala U-20," ujarnya dalam rilis survei, Rabu (19/4/2023).

Burhanuddin mengatakan bahwa pemilih Ganjar dari basis pemilih Jokowi-Ma'ruf juga sebagian beralih ke Prabowo. Meski demikian, pemilih Jokowi-Ma'ruf yang memilih Ganjar masih dominan dengan total suara responden 40 persen.

“Tetapi, sebagian sudah mulai mengalir ke Pak Prabowo sekitar 28,9 persen," katanya.

Siap berjuang

Namun, pada akhirnya, Ganjar diusung sebagai capres PDI-P untuk Pemilu 2024. Ganjar pun menyatakan kesiapannya untuk maju sebagai calon RI-1 pada pemilu mendatang.

“Dengan mengucap Bismillahhirrahmanirrahim, insya Allah kami akan melaksanakan tugas ini dengan sebaik-baiknya,” kata Ganjar.

Meski menjadi bakal capres merupakan tugas berat, Ganjar berjanji akan berupaya sebaik mungkin.

“Dan hari ini Ibu (Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDI-P) memberikan amanah kepada saya yang jauh lebih berat. Mudah-mudahan saya mampu, insya Allah saya akan terus berjuang dengan baik untuk itu, sebagai calon presiden Republik Indonesia,” ucap dia.

Dalam pidatonya, Ganjar mengucapkan terima kasih ke Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri yang telah mempercayainya sebagai bakal capres partai yang dia pimpin.

Ucapan terima kasih juga Ganjar sampaikan ke Presiden Joko Widodo, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani, hingga Ketua DPP PDI-P Prananda Prabowo.

“Inilah momentum buat kita untuk mengkonsolidasikan kekuatan, untuk bersatu, one for all, all for one (satu untuk semua, semua untuk satu),” tutur orang nomor satu di Jawa Tengah itu.

https://nasional.kompas.com/read/2023/04/22/05300031/naik-turun-elektabilitas-ganjar--lama-pimpin-klasemen-survei-capres-anjlok

Terkini Lainnya

Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Nasional
Pertamina Luncurkan 'Gerbang Biru Ciliwung' untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Pertamina Luncurkan "Gerbang Biru Ciliwung" untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Nasional
Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Nasional
Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Nasional
Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Nasional
Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan 'Bargain'

Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan "Bargain"

Nasional
Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Nasional
KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

Nasional
Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Nasional
Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Nasional
Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Nasional
Kontroversi Usulan Bansos untuk 'Korban' Judi Online

Kontroversi Usulan Bansos untuk "Korban" Judi Online

Nasional
Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Nasional
MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

Nasional
Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke