JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata mengeklaim, menawarkan sejumlah mantan pimpinan KPK yang kemarin berunjuk rasa meminta Ketua KPK Firli Bahuri dicopot, untuk berdiskusi di ruang kerjanya.
Namun, tidak ada mantan pimpinan KPK yang mau menerima tawaran tersebut.
“Iya saya suruh naik ke lantai 15 enggak ada yang mau,” ujar Alex saat ditemui di gedung ACLC KPK, Jakarta Selatan, Selasa (11/4/2023).
Padahal, menurutnya, dalam pertemuan tersebut, dirinya hendak menjelaskan sejumlah hal yang dipersoalkan dan dipertanyakan mereka. Termasuk, salah satunya, mengenai dugaan kebocoran dokumen penyelidikan dalam penanganan perkara di Kementerian ESDM.
“Coba ke sini lah, saya bilang begitu, nanti saya bisa jelaskan kok semua itu, kalian semua yang dipertanyakan,” kata Alex.
Adapun sejumlah pimpinan KPK yang berunjuk rasa, di antaranya mantan Ketua KPK periode 2011 Abraham Samad, Ketua KPK periode 2015 Saut Situmorang, eks Wakil Ketua KPK periode 2011 Bambang Widjojanto.
Kemudian, mantan penasehat KPK Abdullah Hehamahua dan Budi Santoso, eks penyidik KPK Novel Baswedan, dan sejumlah pegawai KPK yang dipecat.
Terpisah, Saut Situmorang membantah mendapat ajakan dari Alex agar bertemu di lantai 15 gedung Merah Putih.
Menurut Saut, di dalam ponselnya tidak terdapat pesan dari Alex baik saat berunjuk rasa maupun setelah meninggalkan KPK.
“Kalau saya sih terus terang saja saya melihat di HP saya di Whatsapp enggak ada pesan apa-apa,” ujar Saut saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Selain itu, kata Saut, jika Alex memang mau beramah tamah menyambut mantan pimpinan KPK, ia bisa meminta ajudannya menemuinya di bawah.
Menurut Saut, ajudan Alex belum berganti dan masih ia kenali.
“Kalau berkeinginan tinggal ngomong ajudan. Ajudan pastinya kan ajudan masih ajudan yang lama, saya masih kenal kan,” tuturnya.
Terpisah, Abraham Samad juga membantah menerima tawaran dari Alex untuk bertemu di lantai 15 gedung KPK.
“Itu tidak benar sama sekali karena saya tidak pernah dapat kabar kalau komisioner KPK mengundang,” ujar Samad.
Sebelumnya, sejumlah pimpinan KPK berunjuk rasa meminta Firli dicopot dari Ketua KPK karena diduga melakukan pelanggaran etik hingga pidana.
Firli diduga membocorkan dokumen hasil penyelidikan dugaan korupsi di Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM).
Setelah berunjuk rasa, Saut dan koleganya melaporkan Firli ke Dewan Pengawas (Dewas) KPK. Mereka membawa berkas 39 halaman berisi berbagai dugaan pelanggaran etik Firli.
Sementara itu, Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK, Ali Fikri mengatakan, saat ini dugaan kebocoran data tersebut telah dilaporkan ke Dewas KPK.
Menurut Ali, pihaknya menyerahkan persoalan tersebut sepenuhnya kepada Dewas. Pihaknya yakin, Dewas bertindak profesional sesuai standar operasional prosedur (SOP) dan independen.
“Kita semua tentu juga menunggu hasil tindak lanjut dari Dewas KPK tersebut,” ujar Ali.
https://nasional.kompas.com/read/2023/04/12/09104401/alex-klaim-tawarkan-saut-situmorang-dkk-ketemu-di-lantai-15-saat-demo-minta