Salin Artikel

Menkes Minta Nakes di Papua Pegunungan dan Papua Tengah Dapat Perlindungan

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta tenaga kesehatan (nakes) di daerah sulit, seperti Papua Pegunungan dan Papua Tengah, mendapatkan perlindungan.

Hal ini menyusul adanya kasus kematian dokter spesialis paru berinisial MS di sebuah perumahan dokter, Kelurahan Siriwini, Nabire, Papua Tengah.

Menurut Budi, kejadian tersebut memberikan motivasi dan pelajaran perlunya perlindungan tenaga kesehatan di daerah.

"Ini memberikan inspirasi, motivasi bagi kita, jajaran pemerintah, agar bisa menjamin keamanan dokter-dokter yang bekerja di daerah-daerah yang sulit, khususnya provinsi Papua Pegunungan dan Papua Tengah," kata Budi saat ditemui di Balai Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (14/3/2023).

Budi mengungkapkan, saat ini, ia sudah berbicara dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait rencana pengamanan tersebut.

Dia pun akan berbicara hal yang sama dengan Panglima TNI Jenderal Yudo Margono. Kendati begitu, bentuk penanganannya masih dibicarakan lebih lanjut.

"Mungkin nanti saya akan ada ke Bapak Panglima (TNI), untuk bicara bagaimana tenaga kesehatan kita melayani masyarakat Papua. (Bentuknya) Sedang saya bicarakan, karena itu kan di luar kemampuan saya," tutur dia.

Rencana tersebut, kata Budi, bertujuan agar tidak ada dokter ataupun tenaga kesehatan yang takut bekerja di daerah terpencil.

Dengan begitu, masyarakat di daerah tersebut juga mendapat akses kesehatan yang sama.

"Jangan sampai gara-gara ini kemudian layanan kesehatannya tidak sampai ke mereka. Itu yang saya bicarakan bagaimana negara bisa hadir melindungi dokter-dokter tang bekerja di daerah-daerah yang sulit seperti ini," jelas Budi.

Sebelumnya diberitakan, seorang dokter spesialis paru berinisial MS di sebuah perumahan dokter, Kelurahan Siriwini, Nabire, Papua Tengah.

Kematian dokter paru di Papua disebut janggal. Sebab, saat ditemukan meninggal, di tubuh dokter MS terdapat luka lebam dan punggung membiru.

Kapolres Nabire AKBP I Ketut Suarnaya mengatakan, kepolisian menyelidiki kasus tersebut karena diduga janggal.

"Autopsi dilakukan di RS Bhayangkara, Sulawesi Selatan, dan ini sedang berproses. Kita saat ini sedang menunggu dari hasil pemeriksaan jenazah. Ada beberapa bukti yang ditemukan di sekitaran TKP untuk dilakukan pemeriksaan di laboratorium," kata Suarnaya.

Dalam proses penyelidikan, polisi sudah memeriksa sejumlah saksi dan melakukan olah tempat kejadian perkara sebanyak empat kali, dari mulai titik penemuan jenazah hingga radius 50 meter.

Kepolisian juga melakukan penelusuran jejak digital korban untuk mengungkap penyebab kematian dokter MS.

https://nasional.kompas.com/read/2023/03/14/17461801/menkes-minta-nakes-di-papua-pegunungan-dan-papua-tengah-dapat-perlindungan

Terkini Lainnya

Soal Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, Sekjen PDI-P: DPP Dengarkan Harapan Rakyat

Soal Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, Sekjen PDI-P: DPP Dengarkan Harapan Rakyat

Nasional
DPR Pastikan Hasil Pertemuan Parlemen di WWF Ke-10 Akan Disampaikan ke IPU

DPR Pastikan Hasil Pertemuan Parlemen di WWF Ke-10 Akan Disampaikan ke IPU

Nasional
Komisi II Pertimbangkan Bentuk Panja untuk Evaluasi Gaya Hidup dan Dugaan Asusila di KPU

Komisi II Pertimbangkan Bentuk Panja untuk Evaluasi Gaya Hidup dan Dugaan Asusila di KPU

Nasional
Djoko Susilo PK Lagi, Ketua KPK Singgung Kepastian Hukum

Djoko Susilo PK Lagi, Ketua KPK Singgung Kepastian Hukum

Nasional
KPK Geledah Kantor PT Telkom dan 6 Rumah, Amankan Dokumen dan Alat Elektronik

KPK Geledah Kantor PT Telkom dan 6 Rumah, Amankan Dokumen dan Alat Elektronik

Nasional
Pembukaan Rakernas Ke-5 PDI-P Akan Diikuti 4.858 Peserta

Pembukaan Rakernas Ke-5 PDI-P Akan Diikuti 4.858 Peserta

Nasional
KPK Gelar 'Roadshow' Keliling Jawa, Ajak Publik Tolak Politik Uang

KPK Gelar "Roadshow" Keliling Jawa, Ajak Publik Tolak Politik Uang

Nasional
Bobby ke Gerindra padahal Sempat Bilang 'Insya Allah' Gabung Golkar, Mekeng: 'Nothing Special'

Bobby ke Gerindra padahal Sempat Bilang "Insya Allah" Gabung Golkar, Mekeng: "Nothing Special"

Nasional
PPP Disebut Tak Bisa Lolos Parlemen, Mardiono: Ketua KPU Bukan Pengganti Tuhan

PPP Disebut Tak Bisa Lolos Parlemen, Mardiono: Ketua KPU Bukan Pengganti Tuhan

Nasional
Soal Dapat Jatah 4 Kursi Menteri, Ketum PAN: Hak Prerogatif Prabowo

Soal Dapat Jatah 4 Kursi Menteri, Ketum PAN: Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Galang Dukungan di Forum Parlemen WWF Ke-10, DPR Minta Israel Jangan Jadikan Air Sebagai Senjata Konflik

Galang Dukungan di Forum Parlemen WWF Ke-10, DPR Minta Israel Jangan Jadikan Air Sebagai Senjata Konflik

Nasional
Alasan PDI-P Tak Undang Jokowi Saat Rakernas: Yang Diundang yang Punya Spirit Demokrasi Hukum

Alasan PDI-P Tak Undang Jokowi Saat Rakernas: Yang Diundang yang Punya Spirit Demokrasi Hukum

Nasional
Waketum Golkar Kaget Bobby Gabung Gerindra, Ungkit Jadi Parpol Pertama yang Mau Usung di Pilkada

Waketum Golkar Kaget Bobby Gabung Gerindra, Ungkit Jadi Parpol Pertama yang Mau Usung di Pilkada

Nasional
Pj Ketum PBB Sebut Yusril Cocok Jadi Menko Polhukam di Kabinet Prabowo

Pj Ketum PBB Sebut Yusril Cocok Jadi Menko Polhukam di Kabinet Prabowo

Nasional
Penerbangan Haji Bermasalah, Kemenag Sebut Manajemen Garuda Indonesia Gagal

Penerbangan Haji Bermasalah, Kemenag Sebut Manajemen Garuda Indonesia Gagal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke