Salin Artikel

KPK Sebut Kekayaan Rafael 2022 Meningkat, Tambah Mobil Land Cruiser

Adapun harta kekayaan tersebut tertuang dalam laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) periodik 2022 yang telah diinput Rafael ke sistem KPK.

Menurut Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan LHKPN tersebut sedang diverifikasi.

“Belum saya lihat totalnya. Lagi diverifikasi. (Land Cruiser) bekas kayaknya,” kata Pahala saat dihubungi Kompas.com, Jumat (3/3/2023).

Pahala menyampaikan, harta Rafael dalam LHKPN periodik 2022 tidak bertambah signifikan. 
“Ada penambahan kendaraan, yang Land Cruiser, ada disitu,” ujar Pahala.

KPK mengklarifikasi harta kekayaan Rafael dengan hati-hati. Menurut Pahala, KPK tak percaya begitu saja atas klaim Rafael.

Pemeriksaan dilakukan dengan verifikasi data transaksi perbankan dan lainnya.

Meski demikian, sejauh ini pemeriksaan KPK belum sampai pada tahap pembuktian asal usul harta kekayaan Rafael.

Menurut dia, pemeriksaan harta kekayaan berbeda dengan pemeriksaan yang dilakukan bagian Kedeputian Penindakan dan Eksekusi.

“Namanya juga klarifikasi. Kamu jangan bayangin mukanya seram-seram, enggak,” ujar Pahala.

Rafael dipanggil KPK untuk menjalani pemeriksaan terkait sumber harta kekayaannya di KPK yang dinilai tidak sesuai dengan profilnya pada Rabu (1/3/2023).

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) sebelumnya menyatakan telah melaporkan indikasi pencucian uang Rafael dalam Laporan Hasil Analisis (LHA) 2012.

LHA itu berisi data transaksi ganjil Rafael sejak 2003.

Sementara itu, mantan Ketua KPK Abraham Samad menyebut, KPK harus menemukan predicate crime atau pidana pokok yang menjadi sumber pencucian uang Rafael.

Dalam kasus korupsi, predicate crime tersebut bisa berupa pemberian atau suap dan gratifikasi.

“Dicari dulu pidana pokoknya, kan begini, pencucian uang harus ada dulu pidana pokoknya,” kata Samad.

https://nasional.kompas.com/read/2023/03/03/14063601/kpk-sebut-kekayaan-rafael-2022-meningkat-tambah-mobil-land-cruiser

Terkini Lainnya

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke