Salin Artikel

Sehari Bersama Jokowi Keliling Ibu Kota Nusantara...

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengajak jurnalis yang sehari-hari meliput kegiatan di Istana Kepresidenan Jakarta untuk melihat perkembangan pembangunan di Ibu Kota Nusantara (IKN) yang berada di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Selama satu hari, yakni Kamis (23/2/2023), para wartawan diajak berkeliling ke sejumlah lokasi pembangunan infrastruktur pendukung IKN.

Rombongan wartawan Istana yang berangkat dari Jakarta dan tiba di Kota Balikpapan pada Kamis pagi.

Setelah itu, para jurnalis menempuh perjalanan darat dari Kota Balikpapan ke Kecamatan Sepaku yang merupakan lokasi IKN.

Perjalanan darat ditempuh selama sekitar dua jam, melewati ruas Tol Balikpapan-Samarinda hingga melintasi jalan-jalan baru yang dibuka khusus untuk mendukung pembangunan di IKN.

Pantauan Kompas.com, masih banyak ruas jalan yang menuju lokasi IKN belum diaspal. Namun, karena cuaca pada Kamis cerah, tak ada kendala saat melintasi jalanan tersebut.

Kunjungi Persemaian Mentawir

Rombongan wartawan kemudian sampai di lokasi Persemaian Mentawir. Di lokasi ini, rombongan disambut oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono dan Wakil Kepala Otorita IKN Dhony Rahajoe.

Menteri Siti menjelaskan, Persemaian Mentawir akan menjadi lokasi pembibitan berbagai pohon dan tanaman buah. Bibit-bibit yang dihasilkan nantinya akan digunakan untuk reforestasi hutan di IKN maupun di seluruh Kalimantan.

Setelah itu, Presiden Joko Widodo yang baru menyelesaikan kegiatan di Kota Balikpapan bergabung dengan rombongan wartawan Istana.

"Pada ikut toh?" sapa Jokowi kepada wartawan.

Wartawan pun serempak menjawab, "Akhirnya ke IKN Pak".

"Sudah lihat? (Persemaian), ayo lihat," tanya Jokowi langsung mengajak wartawan menyaksikan kondisi Persemaian Mentawir dari dekat.

Usai melihat-lihat pembibitan tanaman yang ada, Presiden Jokowi mengatakan bahwa Persemaian Mentawir dibangun pemerintah untuk mendukung penghijauan kembali kawasan IKN serta Pulau Kalimantan.

Persemaian itu menurutnya menegaskan komitmen pemerintah terhadap lingkungan, terutama di kawasan IKN.

"Ini konsep besarnya, komitmen kita terhadap lingkungan itu dimulai dari sini," kata Jokowi.

Menurut Presiden, persemaian yang disiapkan sejak 2021, akan memproduksi kurang lebih 20 juta bibit tanaman per tahun.

Bibit yang ditanam juga akan fokus pada tanaman-tanaman endemik Kalimantan dan beberapa pohon yang mulai langka di Kalimantan misalnya Pohon Kamper, Pohon Meranti hingga Pohon Sungkai.

"Sehingga kawasan IKN yang sebelumnya adalah kawasan yang hanya monokultur satu tanaman, satu pohon yaitu eukaliptus, nanti akan diisi dengan tanaman-tanaman yang disemaikan di sini, yang dibibitkan di sini," ungkap Jokowi.

Tidak hanya IKN, Persemaian Mentawir juga akan mendukung penghijauan kembali Pulau Kalimantan.

Mulai dari kawasan reklamasi bekas tambang hingga lahan-lahan kritis yang ada di Pulau Kalimantan.

"Mau tidak mau harus di-hutan-kan kembali. Kuncinya memang ada di pembibitan, persemaian," ucap Kepala Negara.

Tinjau lokasi pembangunan perumahan menteri

Titik kedua yang dikunjungi Presiden Jokowi dan wartawan adalah lokasi perumahan menteri yang berada di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.

Lokasi itu ada di atas bukit. Di lokasi tersebut sedang dilakukan pengerjaan fondasi untuk 36 rumah menteri.

Presiden Jokowi mengatakan, sebanyak 36 rumah menteri ditargetkan selesai pada Juni 2024.

Saat ini, kata Presiden, perkembangan pembangunan kompleks perumahan menteri tersebut sudah berjalan sekitar 14 persen.

"Sekarang ini yang kita lihat adalah kawasan rumah-rumah menteri. Ada 36 (rumah yang akan dibangun) di sini nanti. Bangunan yang kita harapkan pada Juni 2024 itu selesai," ujar Jokowi.

Presiden menjelaskan, anggaran untuk pembangunan 36 rumah menteri sudah tuntas. Sehingga dia berharap target penyelesaian pembangunan bisa tercapai tepat waktu.

"Bismillah ini sudah dimulai dan sekali lagi kita harap Juni 2024 selesai," tutur Jokowi.

Sementara itu, untuk kepala lembaga negara atau instansi lainnya akan diberikan hunian dalam bentuk apartemen. Jokowi menuturkan, pembangunan apartemen sendiri dimulai pada Juni 2023.

Adapun untuk membangun perumahan menteri, apartemen dan fasilitas lainnya di IKN, pemerintah melibatkan sebanyak 7.800 pekerja. Sebanyak 34 persen pekerja merupakan warga lokal Kalimantan.

Sapa pekerja proyek pembangunan IKN

Setelah mengunjungi lokasi perumahan menteri, Jokowi dan wartawan berpindah lokasi ke tempat tinggal sementara para pekerja proyek IKN. Titik tersebut berada tak jauh dari lokasi perumahan menteri.

Tempat tinggal para pekerja berupa bangunan empat lantai. Di setiap lantai terdapat kamar tidur pekerja dan toilet.

Di lokasi itu pun terdapat kantor bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), fasilitas mushala untuk pekerja dan kantin bersama.

Pada Kamis siang, Presiden Jokowi menyempatkan diri beribadah shalat zuhur di mushala dan makan siang di kantin bersama.

Saat baru tiba di kantin, Presiden Jokowi menyapa para pekerja proyek dan mempersilakan mereka untuk memulai makan siang.

"Sudah makan? Silakan dimulai,” ucap Presiden.

“Iya Pak, terima kasih Pak Jokowi,” jawab para pekerja.

Momen tersebut juga membawa kebahagiaan tersendiri bagi para pekerja proyek.

Salah satunya adalah Ahmad Firman, yang tidak hanya mendapatkan kesempatan makan siang bersama Presiden dan Iriana Jokowi, tetapi juga berkesempatan duduk satu meja dengan keduanya.

Firman mengaku bangga mendapat kesempatan untuk makan siang bersama bahkan mengobrol langsung dengan Presiden

Dia menceritakan, awalnya tidak termasuk dalam daftar pekerja proyek yang ikut serta makan siang bersama Kepala Negara. Tetapi begitu ada kesempatan ia langsung mendaftarkan diri.

"Langsung disuruh ngobrol malah sama Pak Presiden. Wah bangga banget, Pak. Bener bangga banget, Pak," ujar Firman.

Firman mengatakan, Presiden sempat bertanya terkait aktivitasnya selama empat bulan berada di proyek pembangunan IKN.

Dia juga bercerita terkait sarana dan prasarana serta fasilitas yang ada di proyek pembangunan IKN.

"Tanya-tanya, gimana fasilitasnya di sini? Gimana nyaman atau tidak? Sudah berapa bulan? Masalah apa saja sarana dan prasarana di sini? Tanya apa fungsinya kartu multifungsi dari BNI? Jadi saya ceritakan apa adanya yang saya alami, yang saya rasakan selama di sini," jelas Firman.

Tidak hanya itu, Presiden juga sempat memberikan pertanyaan terkait nama putra-putrinya.

Firman pun berhasil menjawab dan mendapatkan hadiah berupa sepeda yang akan digunakannya untuk bekerja sekaligus berolahraga.

"Sepedanya mah ya buat kerja, kan kerjanya besok ke Kominfo, jadi bisa bolak-balik enggak harus tunggu jemputan. Kita kan bisa sambil olahraga gitu," ucap Firman.

Tengok lokasi pembangunan Istana Kepresidenan

Titik terakhir yang dikunjungi Presiden Jokowi dan wartawan adalah lokasi pembangunan Istana Kepresidenan yang berada di KIPP IKN.

Dalam keterangannya di depan awak media, Presiden optimistis kawasan Istana Kepresidenan siap digunakan untuk perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI pada bulan Agustus 2024.

“Kawasan ini adalah kawasan Istana, Istana Kepresidenan yang saya optimistis tahun depan bulan Agustus insya Allah sudah bisa upacara di sini," ujar Jokowi.

"Kalau melihat landscape dan yang lain-lainnya, tadi saya sudah berbicara dengan perancangnya, pelaksana di lapangan, dengan para supervisi di lapangan, manajer di lapangan, optimistis insya Allah selesai,” lanjutnya.

Presiden menyebutkan bahwa desain dari Istana Presiden akan sama seperti yang dirancang oleh seniman I Nyoman Nuarta. Meski demikian, akan tetap ada penyesuaian dengan kondisi di lapangan.

"Desain-nya sama, tapi juga nanti di lapangan ya mungkin sedikit-sedikit ada penyesuaian dengan kondisi lapangannya," ungkap Jokowi.

Kepala Negara juga menekankan bahwa Istana Presiden di IKN memiliki keistimewaan dibanding dengan istana lainnya yang sudah ada di Indonesia. Menurut Presiden, Istana Presiden di IKN adalah hasil karya terbaik anak bangsa.

"Dari desain, dari pembuatan, dari pembangunan semuanya oleh kita sendiri. Bedanya itu, oleh putra-putri bangsa terbaik Indonesia," ucap Jokowi.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi menegaskan bahwa semua bangunan yang ada di IKN akan langsung ditempati segera setelah selesai dibangun. Hal itu dilakukan agar keramaian di IKN segera terwujud.

"Kalau ada keramaian berarti perlu restoran, perlu sekolah, dari TK, SD, SMP, SMA, Universitas, perlu rumah sakit, perlu klinik, perlu entertainment, hiburan, perlu mal, dll," tutur Presiden.

Presiden pun meyakini IKN akan memberikan daya tarik bagi para investor, baik investor dalam negeri maupun luar negeri. Dia IKN memiliki nuansa yang berbeda dibandingkan wilayah lainnya.

"Kita ini menawarkan suasana. Ini kawasan inti adalah kawasan pemerintahan. Tapi di luar itu adalah orang akan melihat suasana yang berbeda, ada diferensiasinya, itu yang kita jual. Experience ambience, semua yang kita jual itu," ujar Jokowi.

Selama berkeliling lokasi IKN pada Kamis, sejumlah menteri mendampingi turut mendampingi Presiden Jokowi.

Aantara lain Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri ATR/Kepala BPN Hadi Tjahjanto, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Ketua Badan Otorita IKN Bambang Susantono, dan Wakil Ketua Badan Otorita IKN Dhony Rahajoe.

https://nasional.kompas.com/read/2023/02/24/08575061/sehari-bersama-jokowi-keliling-ibu-kota-nusantara

Terkini Lainnya

Idul Adha 2024, Ma'ruf Amin Ajak Umat Islam Tingkatkan Kepedulian Sosial dan Saling Bantu

Idul Adha 2024, Ma'ruf Amin Ajak Umat Islam Tingkatkan Kepedulian Sosial dan Saling Bantu

Nasional
Jokowi, Megawati, hingga Prabowo Sumbang Hewan Kurban ke Masjid Istiqlal

Jokowi, Megawati, hingga Prabowo Sumbang Hewan Kurban ke Masjid Istiqlal

Nasional
KIM Disebut Setuju Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Golkar: Lihat Perkembangan Elektabilitasnya

KIM Disebut Setuju Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Golkar: Lihat Perkembangan Elektabilitasnya

Nasional
Isu Perombakan Kabinet Jokowi, Sandiaga: Saya Siap Di-'reshuffle' Kapan Pun

Isu Perombakan Kabinet Jokowi, Sandiaga: Saya Siap Di-"reshuffle" Kapan Pun

Nasional
Hadiri Lion Dance Exhibition, Zita Anjani Senang Barongsai Bertahan dan Lestari di Ibu Kota

Hadiri Lion Dance Exhibition, Zita Anjani Senang Barongsai Bertahan dan Lestari di Ibu Kota

Nasional
Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

Nasional
5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: 'Fast Track' hingga Fasilitas buat Lansia

5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: "Fast Track" hingga Fasilitas buat Lansia

Nasional
Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Nasional
Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Nasional
Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Nasional
Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Nasional
Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Nasional
PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

Nasional
Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Nasional
Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke