Ia mengklaim, bakal koalisi pengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) itu solid, dan masih terus bekerja.
“Politik tidak dilakukan dalam ruang hampa. Ada aksi-reaksi. Tapi kami tidak mau reaktif, dan memilih proaktif,” ujar Herzaky pada Kompas.com, Senin (20/2/2023).
Ia mengungkapkan, bakal ada progres signifikan yang dicapai pekan ini. Namun, Herzaky tak menyebutkan secara rinci apa progres tersebut.
“Tunggu saja minggu-minggu ini. Akan ada beberapa agenda yang kemungkinan bisa diikuti oleh publik,” ucapnya.
Herzaky menuturkan, pembentukan Sekretariat Perubahan (Sekper), dan penandatanganan nota kerja sama hanya tinggal menunggu momentum yang pas.
Namun, tim kecil bakal Koalisi Perubahan enggan terburu-buru, sembari mengamati pergerakan koalisi partai politik (parpol) lain.
“Sehingga ketika satu pilihan langkah sudah kami ambil, apapun respon publik, respon koalisi lain, respon pendukung status quo, sebisa mungkin sebagian besar sudah masuk dalam kalkulasi yang kami prediksi sebelumnya,” imbuh dia.
Diketahui bakal Koalisi Perubahan diisi oleh Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat.
Ketiganya secara informal telah menyatakan mendukung Anies Baswedan sebagai capres.
Nasdem menyatakan Ketua Umumnya, Surya Paloh, telah bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Selasa (31/1/2023).
Kemudian jajaran elite PKS pun telah bertandang ke Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Jumat (3/2/2023).
https://nasional.kompas.com/read/2023/02/20/23312411/klaim-koalisi-pengusung-anies-berprogres-demokrat-sebut-koalisi-perubahan