Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Salin Artikel

Ketua Jokowi Mania soal Relawan Terbelah: Tadinya "Volunteer" Sekarang Avonturir

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Relawan Jokowi Mania (Jo-man), Immanuel Ebenezer, menilai sejumlah kelompok relawan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperlihatkan kemunduran dan menyimpang dari konsep awal yang diusung sebagai kekuatan pengimbang partai politik.

Bahkan menurut dia saat ini sejumlah kelompok relawan Jokowi yang ada saat ini justru berupaya memenuhi kepentingan kelompok masing-masing dan menjadi petualang politik.

"Sekarang malah saya lihat kecenderungannya menyimpang, yang tadinya volunteer sekarang jadi avonturir. Hari ini yang menurut saya malah makin bikin turun ya, menjadi enggak bagus," kata Immanuel dalam diskusi "Ngopi dari Seberang Istana" yang diselenggarakan Lembaga Survei KedaiKopi, Minggu (4/12/2022).

Lelaki yang akrab disapa Noel itu melanjutkan, keberadaan kelompok relawan Jokowi sejak 2014 mulanya disambut baik karena menjadi saluran politik alternatif bagi kelompok yang tidak terikat dengan partai politik.

Akan tetapi, kata Noel, perkembangan yang terjadi adalah keberadaan berbagai kelompok relawan justru bersaing untuk meraih kepentingan bagi golongan masing-masing.

"Tapi begini akhirnya produk demokrasi kita menjadi buruk. Kita suka ketika ada relawan-relawan begini, karena kita mau menjawab tantangan perilaku partai yang coba mengkorup kedaulatan rakyat, untuk mengimbangi partai ini," ujar Immanuel.

Immanuel pun tidak menampik saat ini kelompok relawan Jokowi terbelah menjadi berbagai kelompok dan memburu kepentingan masing-masing. Mulai dari membidik posisi di badan usaha milik negara (BUMN) hingga pemerintahan.

Ia mengaku kecewa dengan perkembangan kelompok relawan yang dianggap jauh dari konsep awal, yakni mengawasi kebijakan Presiden Jokowi.

"Kualitasnya merendahkan dirinya dan merendahkan presiden. Cukup dikasih jabatan ini senang, menyenangkannya sebatas itu aja, padahal relawan yang sebenernya mengawal kebijakan. Jadi watchdog," ucap Immanuel.

Ia juga menyinggung soal hajatan "Temu Relawan Nusantara Bersatu" yang turut menghadirkan Jokowi di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Sabtu (26/11/2022) lalu, yang disebutnya sebagai "even Jokowi paling buruk".

Immanuel mengaku diundang untuk mengikuti kegiatan itu. Namun, kata dia, undangan itu tiba pada detik-detik terakhir.

Menurutnya, hal itu bukti bahwa soliditas relawan Jokowi sudah terbelah, dengan dirinya tersingkir dari arus utama karena menolak usulan Jokowi menjabat sebagai presiden 3 periode.

Beberapa kelompok relawan dinilai justru mengeksploitasi sosok Jokowi untuk kepentingannya sendiri.

Usulan jabatan 3 periode, misalnya, menurut Noel justru berlawanan dengan fitrah relawan sebagai pengawal kebijakan yang demokratis.

Usul ini malah membuat Jokowi berpotensi menjadi seorang otoritarian, padahal ia dipilih lewat mekanisme demokratis.

"Saya bangga dengan presiden yang saya pilih. Saya tidak mau pemimpin republik ini jadi monster. Pemimpin ketika tidak bisa lagi dikontrol, lupa kekuasaan, dia bisa jadi monster dan itu bahaya. Kita tidak mau hal seperti ini terjadi di alam demokrasi kita, kecuali kita (menganut) fasisme, otoritarianisme," jelas Immanuel.

"Semoga ke depan gagasan 3 periode dan sebagainya bisa tereliminasi karena kontrol kita. Saya juga tidak terjebak dalam logika dukung-mendukung, apalagi politik partisan. Kita mau substansial, demokrasi kebijakan," tambahnya.

(Penulis : Vitorio Mantalean| Editor : Diamanty Meiliana)

https://nasional.kompas.com/read/2022/12/05/17073581/ketua-jokowi-mania-soal-relawan-terbelah-tadinya-volunteer-sekarang

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Survei Litbang 'Kompas': Jika Ganjar Tak Jadi Capres, Sebagian Pendukungnya Beralih ke Prabowo

Survei Litbang "Kompas": Jika Ganjar Tak Jadi Capres, Sebagian Pendukungnya Beralih ke Prabowo

Nasional
Pesan Jokowi ke Anak Muda: Jangan Semua Berpikir Ingin Jadi PNS

Pesan Jokowi ke Anak Muda: Jangan Semua Berpikir Ingin Jadi PNS

Nasional
DPR Sahkan Perppu Cipta Kerja Jadi UU, Demokrat Interupsi, PKS 'Walkout'

DPR Sahkan Perppu Cipta Kerja Jadi UU, Demokrat Interupsi, PKS "Walkout"

Nasional
'Soft Diplomacy' Menyelesaikan Masalah Laut China Selatan

"Soft Diplomacy" Menyelesaikan Masalah Laut China Selatan

Nasional
Demokrat Interupsi Puan, Tolak Perppu Cipta Kerja Disahkan Jadi UU

Demokrat Interupsi Puan, Tolak Perppu Cipta Kerja Disahkan Jadi UU

Nasional
Pengesahan Perppu Ciptaker, Mayoritas Anggota DPR Hadir Virtual

Pengesahan Perppu Ciptaker, Mayoritas Anggota DPR Hadir Virtual

Nasional
Gaya Hidup Istrinya Disorot, Sekda Riau SF Hariyanto Punya Harta Rp 9,7 M

Gaya Hidup Istrinya Disorot, Sekda Riau SF Hariyanto Punya Harta Rp 9,7 M

Nasional
Sanksi Ringan Hakim MK Guntur Hamzah, MKMK Dinilai Kurang Obyektif

Sanksi Ringan Hakim MK Guntur Hamzah, MKMK Dinilai Kurang Obyektif

Nasional
Sebut Putusan Berubah Usai Sidang Lazim, Sikap MKMK Dinilai Janggal

Sebut Putusan Berubah Usai Sidang Lazim, Sikap MKMK Dinilai Janggal

Nasional
Terbukti Ubah Putusan, Guntur Hamzah Dinilai Tak Layak Jadi Hakim MK

Terbukti Ubah Putusan, Guntur Hamzah Dinilai Tak Layak Jadi Hakim MK

Nasional
Riuh Transaksi Janggal Rp 349 T di Kemenkeu, Mahfud-Sri Mulyani Sepakat Selesaikan Laporan Dugaan TPPU

Riuh Transaksi Janggal Rp 349 T di Kemenkeu, Mahfud-Sri Mulyani Sepakat Selesaikan Laporan Dugaan TPPU

Nasional
Kepala BPN Jaktim dan Istrinya ke KPK, Klarifikasi soal Harta Kekayaan

Kepala BPN Jaktim dan Istrinya ke KPK, Klarifikasi soal Harta Kekayaan

Nasional
Antara TNI dan SAF

Antara TNI dan SAF

Nasional
Kalkulasi Megawati Umumkan Capres, Hasto: Ada Aspek Simbolik, Juni Bulan Bung Karno, Agustus Proklamasi

Kalkulasi Megawati Umumkan Capres, Hasto: Ada Aspek Simbolik, Juni Bulan Bung Karno, Agustus Proklamasi

Nasional
DPR Jadwalkan Pengesahan Perppu Cipta Kerja dalam Paripurna Hari Ini

DPR Jadwalkan Pengesahan Perppu Cipta Kerja dalam Paripurna Hari Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke