Salin Artikel

Raja dan Tokoh Adat Papua Barat Temui Wapres, Minta Pemekaran Wilayah

Para tokoh adat tersebut menyampaikan sejumlah aspirasi kepada Ma'ruf, salah satunya usul agar Papua Barat bagian selatan dimekarkan menjadi provinsi karena tertinggal dengan Papua Barat bagian utara.

"Bapak Wapres, harapan kami yang paling tinggi, kami ingin memiliki provinsi sendiri, Bapak Wakil Menteri Dalam Negeri juga mudah-mudahan bisa mencatat apa yang menjadi keluh kesah kita," kata kata Kepala Suku Oburau, Hakim Atuarau, dikutip dari siaran pers.

Hakim menyebutkan, Papua Barat bagian selatan yang bisa menjadi satu provinsi tersendiri adalah wilayah Kabupaten Teluk Bintuni, Teluk Wondama, Fak Fak, dan Kaimana.

Menurut dia, daerah-daerah tersebut tidak memiliki perubahan signifikan setelah berdirinya provinsi Papua Barat pada 1999 lalu.

"Sudah lebih dari 20 tahun provinsi Papua Barat berdiri, Kaimana masih seperti ini Pak, Fak Fak masih seperti yang dulu, Wondama masih seperti kemarin-kemarin, Bintuni yang sama memberikan makan kita melalui Migas juga sama," kata dia.

Hakim juga meminta agar kabupaten yang berada di wilayah Papua Barat bagian selatan dipecah lagi ke beberapa kabupaten.

"Kami juga memimpikan adanya kabupaten-kabupaten baru di tanah kami. (Distrik) Kokas sudah puluhan tahun berjuang untuk menjadi kabupaten sendiri, tetapi belum dipenuhi, Pak," ujar Hakim.

Merespons aspirasi tersebut, Ma'ruf selaku ketua Badan Pengarah Papua mengaku akan mencatat dan menindaklanjuti permintaan para tokoh adat Papua Barat.

Ia mengatakan, pintu pemekaran wilayah di Papua masih terbuka karena pembentukan daerah otonomi daerah baru dikecualikan dari moratorium yang ditetapkan pemerintah.

“Saya selaku Ketua Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah bersama dengan jajaran pemerintah masih tetap menganggap bahwa sampai hari ini masih moratorium, kecuali untuk Papua,” ujar Ma'ruf.

Seperti diketahui, Pulau Papua memiliki empat provinsi baru hasil pemekaran wilayah dari provinsi Papua dan Papua Barat yakni Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Barat Daya.

Ma'ruf mengatakan, pemekaran wilayah di Papua diharapkan menjadi kunci menyukseskan pembangunan di Papua karena membuat pelayanan kepada masyarakat semakin dekat.

“Karena kita ingin namanya quick win di samping pembangunan normal, (pemerintah) ingin ada quick win dalam rangka pembangunan di daerah," kata dia.

Adapun tokoh adat yang hadir dalam pertemuan ini, antara lain, Kepala Suku Kuri Philemon Refideso, Kepala Suku Napiti Frans Amerbay, Kepala Suku Nyere Zadrak Maramoy, Kepala Suku Koiway Moh. Kasir Sanggey.

Kemudian, Raja Sran Kaimana Moh. Natsir Aituaraw, Raja Nama Tota Randy Asnawi Ombaier, Kepala Suku Besar Biak Klemens Kmur, Kepala Suku Fak Fak Fidelis Tuturop, dan Kepala Suku Madewana Ofni Manuku.

https://nasional.kompas.com/read/2022/12/01/20225361/raja-dan-tokoh-adat-papua-barat-temui-wapres-minta-pemekaran-wilayah

Terkini Lainnya

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke