Salin Artikel

Jokowi Minta Jangan Lama Tentukan Capres, PDI-P: Megawati Punya Waktu Sendiri

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI-P Eriko Sotarduga merespons harapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar partai politik tidak terlalu lama dalam menentukan calon presiden (capres) pilihan mereka masing-masing.

Eriko menilai wajar apabila Jokowi meminta seperti itu.

"Ya wajar saja. Seperti yang saya sampaikan kan, boleh Gerindra dengan PKB kan boleh, enggak ada yang salah, sah-sah saja siapa yang lebih dulu," ujar Eriko saat ditemui di Hotel Morissey, Jakarta Pusat, Minggu (6/11/2022).

Eriko menekankan pencalonan capres dan calon wakil presiden (cawapres) adalah hak satu partai ataupun gabungan partai politik.

Untuk PDI-P, Eriko menyebut Ketua Umum (Ketum) PDI-P Megawati Soekarnoputri punya waktu sendiri kapan akan memutuskan capres pilihan mereka.

"Secara khusus kami di PDI-P bahwa Bu Megawati punya waktu tersendiri menentukan siapa yang akan diputuskan beliau. Itu hak prerogatif beliau," tuturnya.

"Jadi kalau dari teman lain, kita semangat berkompetisi. Kita pengalaman di 2019 pergesekan sangat tinggi, kita tak ingin di 2024 (terjadi lagi). Siapa yang mau mencalonkan lebih dulu boleh," sambung Eriko.

Kemudian, Eriko mengatakan sebenarnya sah-sah saja jika pihak lain mendorong PDI-P untuk memilih nama capres.

Namun, dia mengingatkan, kembali lagi keputusan capres adalah hak partai politik.

"Kalau semua memberi masukan kan wajar-wajar saja. Tapi apakah masukan jadi satu keputusan, itu tergantung masing-masing partai," imbuhnya.

Jokowi sebelumnya mengatakan, keputusan menentukan calon presiden-calon wakil presiden (Capres-Cawapres) dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024 sepenuhnya di tangan partai politik (parpol).

Akan tetapi dia berharap supaya parpol tidak terlampau lama untuk menentukan siapa bakal calon yang akan diusung dalam Pilpres 2024 mendatang.

"Yang paling penting kalau saya ya...Memang harus hati-hati dalam memutuskan calon, tapi juga jangan terlalu lama, sehingga rakyat nanti bisa menilai," kata Jokowi dalam wawancara khusus, seperti dikutip dari Kompas.id, Sabtu (5/11/2022).

Jokowi mengatakan, kewenangan buat memilih dan mengusung bakal capres ada di tangan partai politik.

Akan tetapi, partai politik juga harus memenuhi ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold) yang disyaratkan dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.

"Sekali lagi pencalonan itu urusan parpol. Penentuan koalisi juga itu oleh partai politik," ucap Jokowi.

https://nasional.kompas.com/read/2022/11/06/20590031/jokowi-minta-jangan-lama-tentukan-capres-pdi-p-megawati-punya-waktu-sendiri

Terkini Lainnya

Komisi II Setuju Perbawaslu Pengawasan Pilkada 2024, Minta Awasi Netralitas PJ Kepala Daerah

Komisi II Setuju Perbawaslu Pengawasan Pilkada 2024, Minta Awasi Netralitas PJ Kepala Daerah

Nasional
Sri Mulyani Irit Bicara Soal Skema 'Student Loan' Imbas UKT Mahal

Sri Mulyani Irit Bicara Soal Skema "Student Loan" Imbas UKT Mahal

Nasional
Angka IMDI 2023 Meningkat, Indonesia Disebut Siap Hadapi Persaingan Digital

Angka IMDI 2023 Meningkat, Indonesia Disebut Siap Hadapi Persaingan Digital

Nasional
Kejagung Koordinasi dengan KIP soal Transparansi Informasi Publik

Kejagung Koordinasi dengan KIP soal Transparansi Informasi Publik

Nasional
Penerbangan Jemaah Bermasalah, Kemenag: Performa Garuda Buruk

Penerbangan Jemaah Bermasalah, Kemenag: Performa Garuda Buruk

Nasional
Kemenkes Minta Masyarakat Tidak Khawatir atas Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura

Kemenkes Minta Masyarakat Tidak Khawatir atas Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura

Nasional
Kasus Simulator SIM, Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi

Kasus Simulator SIM, Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi

Nasional
Bobby Berpeluang Diusung Gerindra pada Pilkada Sumut Setelah Jadi Kader

Bobby Berpeluang Diusung Gerindra pada Pilkada Sumut Setelah Jadi Kader

Nasional
Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pramono Anung: Tanya ke DPP Sana...

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pramono Anung: Tanya ke DPP Sana...

Nasional
Pimpinan MPR Temui Jusuf Kalla untuk Bincang Kebangsaan

Pimpinan MPR Temui Jusuf Kalla untuk Bincang Kebangsaan

Nasional
Kemenkes: Subvarian yang Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Belum Ada di Indonesia

Kemenkes: Subvarian yang Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Belum Ada di Indonesia

Nasional
Sri Mulyani Cermati Dampak Kematian Presiden Iran terhadap Ekonomi RI

Sri Mulyani Cermati Dampak Kematian Presiden Iran terhadap Ekonomi RI

Nasional
Menteri ATR/Kepala BPN Serahkan 356 Sertifikat Tanah Elektronik untuk Pemda dan Warga Bali

Menteri ATR/Kepala BPN Serahkan 356 Sertifikat Tanah Elektronik untuk Pemda dan Warga Bali

Nasional
Pernah Dukung Anies pada Pilkada DKI 2017, Gerindra: Itu Sejarah, Ini Sejarah Baru

Pernah Dukung Anies pada Pilkada DKI 2017, Gerindra: Itu Sejarah, Ini Sejarah Baru

Nasional
Pemerintah Akan Evaluasi Subsidi Energi, Harga BBM Berpotensi Naik?

Pemerintah Akan Evaluasi Subsidi Energi, Harga BBM Berpotensi Naik?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke