JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) M Kholid enggan berspekulasi terkait langkah politik PKS jika kepentingannya tak diakomodir dalam penjajakan koalisi bersama Partai Nasdem dan Partai Demokrat.
Ia menilai, saat ini proses penjajakan masih berlangsung lancar dan dilandasi semangat kebersamaan yang tinggi.
“Kami tidak mau berandai-andai, kita lalui saja prosesnya dengan rasional, dan objektif sesuai dengan kesepakatan,” ujar Kholid pada Kompas.com, Sabtu (5/11/2022).
Ia mengungkapkan ketiga partai politik (parpol) tidak melakukan penjajakan dengan mencari perbedaan.
Upaya pembentukan koalisi terus diperjuangkan untuk mencari kesepakatan bersama.
“Baik PKS, Nasdem, dan Demokrat sama-sama berjuang mencari titik temu, bukan titik tolak,” kata dia.
Kholid menyampaikan selain tengah membahas kriteria calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi Anies Baswedan, ketiga parpol juga sedang menegosiasikan mekanisme pengambilan keputusan.
“Kalau kriteria, dan mekanisme pengambilan keputusan disepakati, baik PKS, Nasdem dan Demokrat sama-sama berkomitmen untuk menerima hasil keputusan tersebut untuk diputuskan sesuai mekanisme internal partai,” tandas dia.
Proses pembentukan bangun koalisi PKS-Nasdem-Demokrat masih mengalami tarik ulur.
Ketiganya belum sepakat soal figur cawapres untuk menjadi pendamping Anies yang diusung Partai Nasdem sebagai calon presiden (capres).
Partai Demokrat ingin Ketua Umumnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk mendampingi Anies, sementara PKS mengajukan mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.
Di sisi lain Partai Nasdem memberi usulan agar figur cawapres tidak berasal dari parpol.
https://nasional.kompas.com/read/2022/11/05/16134381/dinilai-bisa-tinggalkan-nasdem-demokrat-pks-kami-tak-mau-berandai-andai