Salin Artikel

Lindungi PMI, Legislator Perempuan Golkar Christina Aryani Dorong Pemerintah Sediakan Skema Pemberangkatan Resmi

KOMPAS.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Christina Aryani mengapresiasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memberi perhatian besar terhadap pekerja migran Indonesia (PMI), terutama terkait pendataan PMI dan pemberantasan PMI ilegal.

Selain presiden, Christina menekankan komitmen semua pihak dalam upaya memberikan perlindungan terhadap PMI, mulai dari stakeholder terkait hingga PMI itu sendiri.

“Hal yang menjadi permasalahan adalah tidak semua warga negara Indonesia (WNI) yang ada di luar negeri mau melakukan lapor diri untuk keperluan pendataan,” katanya melansir kanal YouTube G24 Channel, Sabtu (22/10/2022).

Menurutnya, diperlukan sosialisasi masif agar WNI atau PMI mau melakukan lapor diri. Sebab, pendataan sangat krusial dalam upaya memberikan perlindungan yang optimal bagi WNI di luar negeri.

Oleh karenanya, Christina pun mengapresiasi pemerintah ketika meminta Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) membantu melakukan pendataan.

Lebih lanjut, Politisi Partai Golkar itu juga mengatakan, pemerintah perlu melakukan pengawasan di jalur-jalur "tikus" yang selama ini sering digunakan sebagai lokasi pengiriman PMI ilegal, termasuk juga jalur resmi.

Christina menambahkan, pemerintah harus menyediakan skema pemberangkatan resmi untuk warga yang ingin bekerja di luar negeri.

“Baik itu melalui mekanisme government to government (G to G) atau private to private (P to P) yang di-endorse pemerintah,” terangnya.


Christina juga meminta pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) berkoordinasi untuk menurunkan iklan-iklan lowongan pekerjaan khusus PMI yang ilegal.

“Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Ditjen Aptika) siap membantu Kemenlu untuk membantu takedown iklan-iklan yang ada, tapi harus ada koordinasi,” ujarnya dalam sebuah rapat di Gedung DPR RI.

Wakil rakyat untuk Daerah Pemilihan (Dapil) Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta II itu menambahkan, pemerintah perlu menjalin kerja sama dengan intelijen di negara tujuan.

“Ini pasti sudah melibatkan banyak pihak. Dari masukan yang kami terima, begitu mereka (PMI) tiba di airport, mereka enggak lewat imigrasi, tapi lewat pintu khusus untuk keluar. Jadi banyak yang terlibat di sini,” katanya.

Adapun PMI menjadi isu yang harus segera diatasi pemerintah karena banyaknya kekerasan yang terjadi, khususnya kepada tenaga kerja wanita (TKW) yang bekerja di sektor informal.

Padahal, sebanyak 65 persen tenaga kerja Indonesia (TKI) adalah buruh sektor informal, seperti buruh kebun, buruh bangunan, dan pekerja rumah tangga yang didominasi perempuan.

“Semua harus bersama-sama menyelesaikan persoalan besar ini. Arahan presiden sudah jelas. Kami harapkan langkah teknisnya juga berjalan dengan baik,” tegas Christina.


https://nasional.kompas.com/read/2022/10/27/17154511/lindungi-pmi-legislator-perempuan-golkar-christina-aryani-dorong-pemerintah

Terkini Lainnya

Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Nasional
Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke