Salin Artikel

Bu Ning, Jokowi, dan Tutup Gelas Berlambang Istana...

SOLO, KOMPAS.com - Bagi Sri Hariyadiningsih, karunia terbesar yang diberikan Tuhan kepada dirinya adalah melihat anak-anak didiknya sukses di luar sekolah.

Begitu kata Bu Ning-sapaan akrabnya-saat ditanya adakah perasaan khusus melihat salah seorang muridnya, Joko Widodo, menjadi pemimpin Republik Indonesia.

"Saya banyak bersyukur kepada Allah bahwasanya siswa/i yang pernah saya beri pelajaran dan pendidikan banyak yang berhasil dan sukses. Itu karunia dari sang pencipta kepada saya," ujar Bu Ning saat berbincang dengan Kompas.com, Jumat (14/10/2022).

Ya, Bu Ning adalah guru Presiden Jokowi semasa SMA, tepatnya dari kelas 1 pada Januari 1977 hingga lulus pada April 1980. Bu Ning yang baru menjadi guru pada 1976 mengajar mata pelajaran kimia.

Dahulu, tentu sama sekali tak terbersit di benaknya anak-anak didiknya itu akan menjadi apa kelak. Apalagi sampai membayangkan ada salah satu di antaranya yang menjadi presiden.

Hati dan pikirannya pada masa itu hanyalah berorientasi pada bagaimana caranya memupuk ilmu dan nilai kehidupan kepada tunas-tunas bangsa tersebut.

"Karena menurut saya, seorang guru itu tugasnya tidak hanya mengajar ya, tetapi juga mendidik," ujar Bu Ning.

Perasaan bangga bercampur haru semakin menyesaki dada ketika para anak didiknya itu tidak memutus tali silaturahim dengannya, meski sudah bertahun-tahun lamanya lepas dari sekolah.

Inilah yang dirasakan Bu Ning ketika diundang Presiden Jokowi untuk memperingati Hari Guru Nasional yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, 24 November 2015.

"Dalam pidato beliau, nama saya disebut. Dia memperkenalkan gitu, 'ini Bu Ning, guru kimia. Saya dulu paling senang belajar kimia. Nilai saya bagus terus', begitu kata Pak Jokowi. Ya memang benar," kenang Bu Ning.

Sehari setelahnya, Bu Ning dan 10 orang guru Jokowi semasa SMP dan SMA secara khusus diundang santap siang di Istana Kepresidenan.

Momen undangan khusus ini pula yang membuat Bu Ning semakin yakin bahwa salah satu anak didiknya sukses dalam hidup.

Indikatornya bukanlah jabatan, kekuasaan, memiliki banyak anak buah, atau sejenisnya. Bu Ning justru melihat kesuksesan sosok Jokowi dari kesederhanaannya.

"Ya Allah, bayangan saya seorang presiden itu makanannya kayak apa ya, mewah. Ini enggak. Sangat sangat sederhana. Kayak masakan di rumah. Ada kepala ikan, tahu, tempe, sayur. Luar biasa," ujar Bu Ning.

Seingat Bu Ning, Jokowi menghaturkan maaf karena tidak bisa memberikan apa-apa kepada para gurunya untuk dibawa pulang.

Secara spontan, Jokowi pun mempersilakan para gurunya untuk membawa tutup gelas berlambang Istana Kepresidenan RI yang ada di depan mereka masing-masing.

"Wah, cuma begitu saja kami senang justru. Sampai sekarang tutup gelas itu saya simpan di rumah Yogyakarta," ujar Bu Ning.

Bu Ning pun berharap muridnya bernama Jokowi tidak berubah. Tetap apa adanya.

https://nasional.kompas.com/read/2022/10/20/18000041/bu-ning-jokowi-dan-tutup-gelas-berlambang-istana

Terkini Lainnya

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Bingung Mau Siapkan Jawaban

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Bingung Mau Siapkan Jawaban

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke