JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menyebutkan, Partai Golongan Karya (Golkar) menduduki posisi pertama untuk tingkat popularitas di kalangan generasi muda. Tak tanggung-tanggung, popularitas Golkar di kalangan muda mencapai 94,0 persen.
Generasi muda yang dimaksud adalah generasi milenial (Y) dan gen Z. Kelompok milenial adalah masyarakat yang berusia 24-39 tahun, sedangkan gen Z berusia 17-23 tahun.
Hasil survei ini dinilai menguntungkan Golkar karena demografi pemilih Indonesia jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 bakal mengalami perubahan dengan proporsi pemilih muda berusia 17-39 tahun diprediksi mendekati 60 persen.
Merespons survei tersebut, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Dave Akbarshah Fikarno Laksono mengatakan, popularitas tersebut didapat berkat upaya partainya dalam membangun kedekatan dengan pemilih muda.
"Partai Golkar cepat menjawab berbagai macam isu yang berkenaan dengan (kebutuhan) generasi muda, seperti mendukung reformasi ekonomi Indonesia melalui Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker), UU Harmonisasi Peraturan Pajak (HPP), merespons cepat isu ketidakadilan, dan juga transparansi hukum," ujar Dave kepada Kompas.com, Kamis (29/9/2022).
Lebih lanjut, Ketua Umum PPK Kosgoro 1957 itu menjelaskan, Partai Golkar telah mengedepankan program terencana guna membangun kedekatan dengan kalangan muda. Upaya ini dilakukan agar partainya dapat menyerap aspirasi mereka.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan mendorong generasi muda, termasuk milenial, agar bergabung dengan Partai Golkar.
Dave mengatakan, pihaknya mendorong generasi milenial untuk mengisi kursi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebagai perwakilan generasi muda dalam menyuarakan aspirasi.
"Upaya tersebut merupakan langkah tepat Partai Golkar agar lebih dekat dan relevan dengan kebutuhan milenial dan juga gen Z," tambahnya.
Dave menambahkan, dengan kehadiran wakil rakyat dari kalangan muda, serta Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang memiliki kedekatan dengan kaum muda, partainya dapat mewujudkan aspirasi mereka.
Ia menilai, sosok pemimpin yang didambakan kalangan muda tak sekadar mampu menjalin relasi dengan mereka. Lebih jauh lagi, pemimpin juga diharapkan mampu merespons kebutuhan serta mengakomodasi harapan generasi muda agar memiliki kehidupan yang lebih sejahtera bagi masyarakat.
Seperti diketahui, kalangan muda menaruh harapan kepada pemerintah untuk mewujudkan biaya pendidikan murah, akses pekerjaan, dan juga kemudahan dalam memiliki rumah.
Terkait isu ketenagakerjaan, lanjut Dave, Partai Golkar mendorong implementasi program Kartu Prakerja sebagai bantuan tunai bersyarat.
"Selain membantu pekerja yang mengalami PHK, (program tersebut) memberi kesempatan pada masyarakat untuk meningkatkan keterampilan,” terang Dave.
Menurutnya, keterampilan tersebut memudahkan masyarakat dalam mencari kerja. Selain itu, program Kartu Prakerja juga mendorong kelahiran wirausaha-wirausaha muda.
Sebagai informasi, terdapat 12,8 juta lebih penerima Kartu Prakerja yang sudah terlayani hingga Juni 2022.
"Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto sekaligus Ketua Umum Partai Golkar telah menjawab kebutuhan generasi muda, mulai dari Kartu Prakerja hingga UU Cipta Kerja, sebagai respons atas kekhawatiran kalangan muda terhadap masa depan mereka," kata Dave.
Persepsi pemimpin nasional
Selain mengukur popularitas partai, survei CSIS juga menyelisik persepsi karakter pemimpin nasional yang didambakan oleh pemilih muda.
Adapun pemimpin berkarakter jujur dan tidak korupsi merupakan sosok yang paling dibutuhkan oleh generasi muda untuk memimpin Indonesia pada 2024.
Sebanyak 34,8 persen pemilih muda mendambakan pemimpin berkarakter jujur. Kemudian, disusul dengan karakteristik merakyat dan sederhana sebanyak 15,9 persen, serta tegas berwibawa 12,4 persen.
Adapun isu sosial politik yang menjadi perhatian kalangan muda dalam Pemilu 2024 adalah kesejahteraan masyarakat dengan persentase 44,4 persen, lapangan kerja 21,3 persen, pemberantasan korupsi 15,9 persen, serta demokrasi dan kebebasan sipil 8,8 persen.
Selain itu, pemilih muda juga mendambakan pemimpin yang mampu memiliki kompetensi penting, di antaranya membuat perubahan, mampu memimpin dalam situasi krisis, menghasilkan kebijakan inovatif, mengelola anggaran tepat sasaran, dan mampu memutuskan kebijakan dengan cepat.
Untuk diketahui, survei CSIS dilakukan pada 8-13 Agustus 2022. Survei ini melakukan penarikan sampel secara acak menggunakan metode multistage random sampling dengan margin error 2,84 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Adapun populasi sasaran adalah penduduk Indonesia berusia 17-39 tahun saat survei dilakukan.
https://nasional.kompas.com/read/2022/10/07/10412631/golkar-terpopuler-di-kalangan-pemilih-muda-versi-csis-dave-laksono-kami