Salin Artikel

Kata Kriminolog soal Temuan Luka akibat Tembakan dari Belakang Kepala Tembus ke Hidung di Brigadir J

JAKARTA, KOMPAS.com – Tim dokter forensik perwakilan keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J menemukan adanya dugaan luka tembakan dari kepala bagian belakang hingga menembus ke hidung.

Aiman juga mempertanyakan temuan baru tersebut. Sebab, saat polisi menyampaikan hasil otopsi yang pertama kali, tidak disebutkan bahwa luka di bagian hidung akibat dari tembakan di belakang kepala.

Saat itu, Kapolres Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto menerangkan bahwa luka di hidung Brigadir J merupakan luka akibat gesekan proyektil dari tembakan.

Aiman juga mencoba menanyakan hal tersebut ke seorang kriminolog dari Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala.

Dalam kesempatan itu, Adrianus berpandangan penjelasan awal polisi yang telah diumumkan di awal sebelumnya masih prematur.

“Makanya prematur, dia mengatakan ricochet ya. Tentu ricochet kan merupakan satu dinamka peluru yang sudah dibuktikan dulu, apa namanya, peluru A tembak ke mana, mantul ke mana. Apa mungkin dalam waktu 3 hari yang bersangkutan sudah bisa melakukan uji balistik sehingga membuat istilah ricochet,” ujar Adrianus.

Lebih lanjut, Adrianus juga mempertanyakan, apakah otopsi yang pertama dilakukan telah merekam semua yang ada di jenazah Brigadir J atau tidak.

Selanjutnya, ia menilai, jika hasil otopsi pertama sudah merekam semua hal terkait jenazah Brigadir J, seharusnya informasi soal luka tembakan dari kepala belakang hingga hidung juga dimunculkan.

“Harusnya dimunculkan ya. Nah, masalahnya apakah itu muncul dan ada dalam surat keterangan, tapi tidak dibunyikan oleh Kapolres. Ini kan dua hal beda nih,” ujarnya.

Selain itu, ia berpesan agar semua pihak menunggu hasil dari digital forensik, kedokteran forensik, atau balistik forensik dari kasus itu.

Adrianus juga berharap pengusutan kasus Brigadir J dapat dilakukan tanpa harus bergantung dengan cerita awal yang menyebutkan Brigadir J tewas akibat baku tembak.

“Lalu, diramu oleh para penyidik apa yang sebetulnya terjadi tanpa harus bergantung pada cerita pertama. Kemudian, ada kemungkinan hasilnya bisa berbeda,” ucapnya.

Adapun Brigadir J tewas di rumah Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) nonaktif Polri Irjen Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta, pada 8 Juli 2022.

Saat pertama kali merilis kasus tersebut, pihak kepolisian menyebutkan, Brigadir J tewas akibat baku tembak yang terjadi dengan Richard Eliezer atau Bharada E.

Namun, pihak keluarga menduga Brigadir J sempat mengalami penganiayaan dan dibunuh secara berencana.

Dugaan pihak keluarga tersebut berdasarkan adanya luka selain tembakan yang terlihat di jenazah Brigadir J.

https://nasional.kompas.com/read/2022/08/02/11525171/kata-kriminolog-soal-temuan-luka-akibat-tembakan-dari-belakang-kepala-tembus

Terkini Lainnya

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Nasional
SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke