Adapun KIB merupakan koalisi yang terdiri dari PAN, Partai Golongan Karya (Golkar), dan PPP. Arsul menilai, komunikasi politik yang dilakukan Hasto dengan Eddy tidak membahayakan soliditas KIB.
“Bersepeda bareng Sekjen PDI-P dan PAN itu bagi kami di KIB malah dimaknai positif, tidak seperti pengamat yang cenderung berimajinasi bahwa langkah tersebut membahayakan soliditas KIB,” ujar Arsul kepada Kompas.com, Sabtu (16/7/2022).
Menurut Arsul, koalisinya justru mendorong setiap partai politik (parpol) yang tergabung di KIB untuk terus mengembangkan komunikasi politik dengan parpol lainnya sebagai bentuk keterbukaan.
Hal itu, ujar dia, perlu dilakukan untuk mempersiapkan KIB menghadapi pemilihan umum (pemilu) 2024, termasuk jika PDI-P mau bergabung.
“Jadi dalam konteks mengembangkan kemungkinan bergabungnya parpol lain, termasuk PDI-P ke KIB, maka kegiatan sepeda bareng seperti itu merupakan bagian dari inklusivitas politik KIB,” kata Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Raktat (MPR) itu.
Lebih lanjut, Arsul mengaku tidak khawatir jika pasangan calon presiden (capes) dan calon wakil presiden (cawapres) yang akan diusung dalam pemilu mendatang juga dibahas oleh kedua sekjen tersebut.
Menurut dia, pembicaraan pasangan calon (paslon) itu dapat menjadi pertimbangan untuk dibicarakan lebih lanjut di dalam koalisi yang terdiri dari tiga partai itu.
“Jika kemudian dalam proses komunikasi tersebut terjadi pembicaraan soal paslon, maka itu juga akan menjadi masukan bagi KIB sebagai koalisi tiga parpol saat ini,” papar Arsul.
Sebagai informasi, Hasto Kristyanto dan Eddy Soeparno bersepeda bersama di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Jumat (15/7/2022).
Aksi gowes bersama ini sengaja dipilih keduanya agar pembahasan mengenai kerja sama kedua partai dapat dilakukan lebih santai. Namun, keduanya membantah bersepeda itu kental muatan politis.
Eddy menuturkan, perbincangannya bersama Hasto hanya mengenai Indonesia agar ke depan dapat disegani di dunia internasional, selain membahas situasi penanganan Covid-19.
Sementara, Hasto menegaskan bahwa tidak ada pembicaraan soal pemilihan presiden di dalam kegiatan gowes santai itu. Sebab, perhelatan Pilpres 2024 masih cukup lama.
Kendati demikian, peluang kerja sama antarparpol masih tetap dapat dilakukan, terutama dalam hal peningkatan kualitas kader dan anggota legislatif.
"Kami menawarkan tidak bicara koalisi atau kerja sama parpol karena hal tersebut akan ada waktunya, namun yang penting bagaimana kerja sama meningkatkan kualitas kader seperti pelatihan bersama melalui Sekolah Partai," tutur Hasto, Jumat.
https://nasional.kompas.com/read/2022/07/16/19041801/soal-diplomasi-gowes-pan-dan-pdi-p-ppp-itu-inklusivitas-politik-tak