Tanggal 9 Juli Hari Memperingati Apa?

KOMPAS.com – Tanggal 9 Juli 2022 jatuh pada hari Sabtu. Pada hari ini, umat Islam di Arab Saudi dan banyak negara lainnya merayakan Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah.

Selain itu, ada juga peringatan lain di Indonesia hari ini. Berikut beberapa hari penting yang jatuh pada 9 Juli 2022.

Idul Adha 1443 H

Arab Saudi menetapkan 10 Zulhijah 1443 H jatuh pada Sabtu, 9 Juli 2022. Artinya, waktu perayaan Idul Adha di Arab Saudi berbeda dengan di Indonesia yang jatuh sehari setelahnya.

Perbedaan ini lumrah terjadi karena perbedaan letak geografis sehingga hilal terlihat lebih dulu di Arab Saudi.

Di Indonesia sendiri ada juga sebagian umat Muslim yang merayakan Idul Adha pada hari ini. Muhammadiyah salah satunya.

Muhammadiyah menetapkan hari raya Idul Adha pada tanggal 9 Juli sesuai hasil hisab hakiki wujudul hilal.

Idul Adha merupakan hari raya kedua bagi umat Islam setelah Idul Fitri. Hari ini sering juga disebut sebagai Hari Raya Kurban atau Lebaran Haji.

Saat Idul Adha, umat Islam yang mampu dan tidak sedang menunaikan ibadah haji diperintahkan untuk melakukan kurban.

Puasa Arafah

Di Indonesia, pemerintah menetapkan Idul Adha 1443 H jatuh pada hari Minggu, 10 Juli 2022.

Umat Muslim yang merayakan Idul Adha sesuai dengan ketetapan pemerintah pun akan menjalani puasa Arafah sehari sebelumnya, yakni tanggal 9 Juli 2022.

Puasa Arafah merupakan salah satu puasa sunnah yang dianjurkan bagi umat Muslim. Puasa ini dikerjakan pada hari Arafah, yakni pada tanggal 9 Dzulhijjah atau sehari sebelum Hari Raya Idul Adha.

Selain puasa Arafah, pada bulan Dzulhijjah juga dianjurkan untuk berpuasa pada delapan hari pertama.

Hari Satelit Palapa

Hari Satelit Palapa diperingati di Indonesia setiap tanggal 9 Juli.

Hari ini dibuat untuk memperingati peristiwa bersejarah peluncuran satelit pertama Indonesia ke luar angkasa, Palapa A1.

Satelit Palapa A1 diluncurkan dari Cape Canaveral Kennedy Space, Amerika Serikat pada 8 Juli 1976 pukul 19.31 waktu setempat atau 9 Juli 1976 pukul 06.31 WIB.

Peluncuran satelit ini dilakukan dengan menggunakan roket Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau NASA bernama Delta 2941.

Dengan diluncurkannya Satelit Palapa A1, Indonesia menjadi negara keempat yang memiliki satelit sendiri, setelah Kanada, Rusia dan Amerika.

Nama “Palapa” yang dipilih langsung oleh Presiden Soeharto pun memiliki makna tersendiri yang diilhami dari kebesaran Nusantara yang berawal dari ikrar Gajah Mada, Sumpah Palapa.

Diharapkan dengan menggunakan nama ini, masa kejayaan Indonesia dapat kembali terulang, seperti kejayaan Nusantara di era kerajaan Majapahit.