Aksi digelar di depan Gedung KPK, Jakarta, Selasa (28/6/2022) sore.
Adapun Harun merupakan politisi PDI-P yang menjadi tersangka kasus dugaan suap pergantian antar-waktu (PAW) anggota DPR periode 2019-2024 dan telah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Ditemui di lokasi aksi, Peneliti ICW Kurnia Ramadhana mengatakan, aksi ini dilakukan untuk menggambarkan ketidakmampuan pimpinan KPK menangkap Harun Masiku.
"Kami ingin memperlihatkan kepada masyarakat bahwa pimpinan KPK enggan untuk bisa memproses hukum Harun Masiku dengan cara menangkapnya," ujar Kurnia.
Kurnia menuturkan, upaya-upaya pencarian Harun Masiku selama ini sebatas omongan tanpa ada tindakan serius.
"Selama ini yang disampaikan oleh pimpinan KPK maupun Plt Juru Bicara KPK Penindakan KPK atau Deputi Penindakan KPK hanya bersifat retorik, hanya bersifat mencari-cari kebenaran," kata Kurnia.
"Kami sangat yakin Harun Masiku sebenarnya tidak pernah dicari oleh KPK," ucapnya.
Adapun peringatan 900 hari Harun Masiku terhitung sejak politisi PDI Perjuangan itu ditetapkan sebagai tersangka pada 9 Januari 2020 lalu.
Berdasarkan pengamatan Kompas.com, aksi ini diramaikan oleh sejumlah peserta yang menggunakan topeng berwajah lima pimpinan KPK.
Ada sejumlah papan yang bertuliskan pesan-pesan untuk memperingati hilangnya buron PAW anggota DPR 2019-2024 itu.
Misalnya "kerja itu butuh pembuktian bukan sanggahan ke wartawan", "katanya sudah kerja keras, tapi buron korupsi masih berkeliaran". Ada juga papan bertuliskan "Harun Masiku 1 KPK 0" dan "Harun Masiku bukan warga biasa"
Tak hanya itu, ada juga papan bertuliskan "sang tikus teramat pintar atau memang si kucing yang kurang ditatar", "kalau bosan ditanya soal Harun Masiku, ya cari sampai ketemu!" serta "(pura-pura) lupa kalau masih banyak buron korupsi".
https://nasional.kompas.com/read/2022/06/28/17140671/900-hari-harun-masiku-buron-icw-gelar-aksi-teatrikal-di-depan-gedung-kpk