Salin Artikel

Sempat Disebut "Rising Star", Erick Thohir Tak Diusulkan sebagai Capres di Rakernas Nasdem

JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang sempat digadang-gadang akan menjadi calon presiden (capres) yang diusung Partai Nasdem rupanya tidak termasuk dalam nama yang direkomendasikan saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) partai itu.

Saat penutupan Rakernas di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, pada Jumat (17/6/2022) malam, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengumumkan tiga kandidat yang terpilih untuk diusung.

“Pertama, Anies Rasyid Baswedan. Kedua, Andika Perkasa. Ketiga, Ganjar Pranowo,” kata Surya.

Rising star

Ketika Rakernas diselenggarakan, nama Erick sempat masuk bursa tokoh yang hendak dicalonkan Nasdem.

Tak kurang dari 16 dari 34 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Nasdem yang mengusulkan nama Erick sebagai capres.

Politisi Partai Nasdem Irma Suryani Chaniago bahkan menyebut Erick Thohir sebagai the rising star.

"Yang pasti satu hal yang saya ingin sampaikan, ada satu nama yang rising star, Erick Thohir. Kok bisa dapat 16 suara?" ujar Irma kepada wartawan di JCC, Senayan, Kamis (16/6/2022).

Sebutan yang sama sebelumnya juga disampaikan oleh Surya saat Erick menyambangi Kantor DPP Partai Nasdem di Godangdia, Jakarta, pada 2 Juni lalu.

Saat itu, Erick datang sebagai salah satu tokoh dalam kegiatan Silaturahmi Nasional Kita Pancasila: “Pancasila Menjawab Tantangan Zaman”.

“Bung Erick Thohir tokoh muda kita, the rising star yang kita harapkan bisa memperkokoh nilai-nilai Pancasila, yang di depan bergelut dalam perjuangan ke depan bersama dengan saudara-saudara,” kata Paloh.

Erick pun menyampaikan terima kasih atas pujian yang diberikan Paloh. Meski demikian, ia menegaskan bahwa pujian itu bukanlah sebagai bentuk dukungan Paloh terhadap dirinya.

“Ya saya rasa apresiasi yang dilakukan ya tentu saya ya kembali itu apresiasi yang saya rasa menjadi introspeksi saya justru,” katanya.

“Karena makin banyak disanjung makin kepeleset nanti hidup ya, jadi lebih baik kita yang nginjek tanah terus saja,” sambung dia.

Elektabilitas

Dalam berbagai survei yang dilakukan oleh sejumlah lembaga, nama Erick memang kerap muncul dalam bursa capres, meski tidak masuk ke dalam jajaran papan atas.

Lembaga Survei Jakara (LSJ), misalnya, menempatkan Erick pada posisi ketujuh (3,4 persen), setelah Basuki Tjahja Purnama (3,6 persen) dan bahkan di atas Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (3,2 persen).

Sementara berdasarkan survei yang dilakukan Saiful Mujani Research Center (SMRC), elektabilitas Erick Thohir seimbang dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan sejumlah tokoh besar lainnya, dengan 1 persen. Survei itu memunculkan 42 nama yang dinilai berpotensi menjadi capres.

Adapun berdasarkan survei Charta Politika, nama Erick muncul di urutan kesepuluh dengan 1,4 persen. Demikian halnya pada survei yang dilakukan Populi Center, nama Erick muncul di urutan kesembilan dengan 1,3 persen pada kandidat capres.

Menariknya, bila nama Erick masuk ke dalam kandidat cawapres, elektabilitasnya justru lebih baik.

Berdasarkan pemberitaan Kompas.id, untuk elektabilitas cawapres, dalam survei Populi Center itu, Erick muncul di posisi ketiga dengan 5,8 persen responden menyebut namanya, sekitar 8,6 persen menyebut nama Anies Baswedan, dan Sandiaga Salahuddin Uno di posisi teratas elektabilitas cawapres dengan 16,6 persen.

Demikian halnya dengan simulasi pasangan capres-cawapres yang dilakukan Poltracking Indonesia. Pasangan Ganjar-Erick menjadi yang terkuat dengan angka elektabilitas 27,6 persen.

Menurut Irma, di era digital seperti saat ini, publik membutuhkan sosok kandidat muda seperti Erick. 

Ia pun menganggap bahwa Erick berpotensi menduduki jabatan sebagai kepala negara.

"Entah nanti di posisi mana, entah dia wakil presiden, presiden, dari manapun, bagi Nasdem itu menunjukkan bahwa Nasdem pro terhadap anak-anak muda," tuturnya.

https://nasional.kompas.com/read/2022/06/18/09552481/sempat-disebut-rising-star-erick-thohir-tak-diusulkan-sebagai-capres-di

Terkini Lainnya

Anggap Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Anggap Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Nasional
Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Nasional
Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi 'Online' Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi "Online" Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke